Ramai TikTok Skullbreaker Challenge, Disdik Banjar Minta Sekolah Awasi Ketat Siswanya

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA– Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar meminta pengawasan lebih intensif kepada siswa dan siswi di seluruh sekolah yang ada di Banjar dtengah viralnya Skullbreaker Challenge atau Skull Breaker Challenge yang tersebar di media sosial.

“Viralnya tantangan ini cukup berbahaya dan menyebabkan resiko fatal hingga kematian, kita dari Disdik Banjar tentu memperingatkan seluruh guru dan kepala sekolah agar mengawasi peserta didik untuk tidak melakukan Skullbreaker Challenge seperti itu,” kata Kepala Disdik Banjar Maidi Armansyah.

Ditambahkan Maidi, pengawasan yang lebih intensif juga perlu dilakukan oleh pihak sekolah terutama di jam istirahat hingga menunggu kepulangan sekolah, walaupun masih belum menyebarkan imbauan secara tertulis, namun Disdik Banjar melarang keras Skullbreaker Challenge di sekolah yang ada di Kabupaten Banjar.

“Kami mendapati kabar viralnya Skullbreaker Challenge ini pada hari Sabtu kemarin, dan langsung kita sebarkan di grup-grup WA kepala sekolah di Kabupaten Banjar, sehingga tidak menimbulkan korban,” ujarnya.

Dalam sepekan ini, media sosial tengah ramai dengan viral tantangan yang dinamakan Skull Breaker Challenge, yang trending dengan tanda pagar #skullbreakerchallenge. Tantangan yang dilakukan dengan melibatkan tiga orang ini dinilai sangat membahayakan, dan banyak diunggah di TikTok maupun Twitter. Awalnya tantangan ini viral di media sosial setelah video yang diunggah oleh akun Twitter Yasa for Road Safety, @yasalebanon, pada Kamis (13/2/2020).

Dalam video berdurasi 4 detik itu, terlihat tiga orang remaja berdiri berjajar. Kemudian, ada seseorang memberikan aba-aba agar mereka lompat berbarengan. Namun, remaja yang berdiri di tengah terjatuh karena saat melompat kakinya dijegal oleh dua temannya. (kanalKalimantan.com/rdy)