Rayu Maut Nadjmi-Jaya di PKB, dari Anggap Rumah Sendiri hingga Izin Istri Mau Melamar!

BANJARBARU, Berbagai jurus rayuan dilakukan untuk mendapat sokongan politik PKB. Termasuk oleh petahana Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan, dengan gaya rileks disertai sejumlah goyonan, berharap agar PKB Banjarbaru mau bersama dalam barisannya memenangkan Pilkada Banjarbaru 2020.

Di sela dialog dengan pengurus dan kader PKB, Nadjmi banyak melontarkan joke-joke segar yang disambut gerr hadirin. Misalnya saja, soal persiapannya untuk datang ke PKB dalam rangka pendaftaran pada Sabtu (26/10). “Saya sebelumnya sudah minta izin ke istri. Mau ke PKB untuk melamar ke Ibu Ririk (Ririk Sumari, Ketua DPC PKB Banjarbaru, red). Maksudnya melamar ke partainya,” kata Nadjmi disambut tawa kader PKB yang duduk mendengar penyampaian visi dan misinya.

Nadjmi mengatakan, ia dengan tulis menyatakan lamaran dan cintanya ke PKB. Maka harapannya partai besutan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut bisa membalas dan menerima lamarannya.

“Pokoknya, kalau cinta ditolak, dukun bertindak,” ungkap Nadjmi yang disambut kembali tawa peserta.

Menurutnya, ia banyak melontarkan sejumlah joke lantaran sudah menganggap PKB adalah bagian dari rumahnya sendiri. Ibaratnya, tamu sekaligus juga tuan rumah. Nadjmi ingin, kedepan hubungan tersebut bisa terus ditingkatkan jika PKB berada dalam satu langkah bersamanya dalam Pilkada 2020 nanti.

“Itu tadi banyak kader juga bilang, lanjutkan… lanjutkan,” katanya.

Nadjmi yakin, PKB akan mempertibangkan lamarannya karena jika yang menjadi patokan adalah visi dan misi serta tingat popularitas, ia bisa memberikan garansi. Menurut Nadjmi, survei Indikator telah menyatakan tingkat kepuasan publik atas kepemipinannya di Banjarbaru mencapai 87%. “Ini angka yang cukup tinggi, jadi tunggu apa lagi PKB,” ungkapnya.

Ia mengatakan, ibaratnya selama lima tahun pemerintahan yang dijalani telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi kemajuan kota Banjarbaru. Baik dari mulai infrastruktur, SDM, hingga rancang bangun kota ke depannya. Salah satunya dengan konsep Aero City yang sinergi dengan adanya Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru. “Ibaratnya, jika kami diberikan kesempatan maka peride kedepan sudah tinggal landas,” kata Nadjmi.

Nadjmi Adhani mengakui alasan mengapa dirinya mendaftarkan diri ke PKB, lantaran partai berlambang bola bumi tersebut konsisten turut serta dalam membangun kota Banjarbaru. Selain itu, jumlah tiga kursi PKB akan berarti untuk menambah pundi guna kendaraan politik di Pilkada melalui jalur partai. Saat ini, Nadjmi baru bisa berharap dari Nasdem yang menitipkan 4 kursi miliknya di DPRD Banjarbaru. Dengan modal tersebut, maka incumbent masih memerlukan sejumlah kursi lain yang diharapkan salah satunya bisa disumbang oleh PKB.

Jika dilihat dalam hitungan Partai yang telah dipastikan merapat, incumbent dan penantang memiliki skor yang sama (1-1). Aditya-Iwansyah yang telah mengantongi SK terkait dukungan PPP terhadap mereka. Sedangkan, Incumbent Nadjmi-Jaya telah dirangkul Nasdem usai bertemu Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh.

Meski begitu, pukulan telak dirasakan pasangan Incumbent yang dalam hal ini Darmawan Jaya Setiawan harus terusir dari partainya sendiri usai PPP mendukung Aditya yang merupakan Ketua DPW PPP Kalsel, untuk maju dalam Pilwali Banjarbaru.

Wakil Ketua DPC PPP Bidang Pemenangan Pemilu, M Subakhi mengungkapkan dalam satu partai tidak diperbolehkan dua kader mencalonkan diri. Sebagai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang akan maju dalam Pilkada. “Artinya kader harus mematuhi semua keputusan Partai. Jika tidak mematuhi maka akan ada mekanisme dan konsekuensinya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam kasus ini DPP PPP telah mengeluarkan SK dan rekomendasi yaitu memutuskan dan menetapkan Pasangan HM Aditya Mufti Ariffin sebagai Calon Walikota dan H AR Iwansyah sebagai Calon Wakil Walikota Banjarbaru 2020-2025.(Rico)