OPINI
Refleksi Kepemimpinan PWNU Kalsel
Oleh: Habib Saleh Abdullah, S.Ag, M.Si.
(Wakil Ra’is Syuriyah PWNU kalsel)
Dinamika dan tantangan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Kalsel ke depan semakin komplek. Seiring berbagai persoalan keumatan yang dihadapi masyarakat Banua, NU tetap hadir penuh kesejukan untuk membawa berkah dan kemaslahatan bagi masyarakat.
Tahun 2018 lalu, pelaksanaan Konferwil PWNU Kalsel sempat diwarnai dengan hiruk-pikuk dan dinamika organisasi yang secara demokratis memunculkan nama H Haris Makkie Msi sebagai Ketua Tanfidz PWNU Kalsel.
Haris Makkie ketika itu meraih suara terbanyak dan disusul Dr KH Hasib Salim MAP. Keduanya adalah putra terbaik PWNU Kalsel yangg berkompetisi secara sehat dan penuh kekeluargaan.
Hasil Konferwil lantas ditindaklanjuti dengan penyusunan formatur untuk membentuk kepengurusan bersama dalam menjalankan roda organisasi. Selanjutnya keluarlah SK PBNU untuk kepengurusan PWNU Kalsel dengan dinakodai H Haris Makkie.
Seiring perjalanan kepengurusannya, program-program yang diamanahkan Rakerwil PWNU satu-persatu telah dilaksanakan. Namun, kepemimpinan H Haris Makkie harus berhenti di perempatan jalan karena yang bersangkutan ikut pencalonan sebagai calon Wali Kota Banjarmasin. Ini tentu bukan kebetulan, namun dengan ijtihad politik yang diyakini.
Sesuai dengan aturan yang ada di NU, H Haris Makkie harus mundur dari jabatan Ketua PWNU Kalsel. Sebab beliau sadar tidak akan menjadikan NU sebagai kendaraan politik untuk Pilkada.
Dari sanalah, PWNU Kalsel menindaklanjuti dengan menggelar rapat pleno gabungan bersama banom-banom di tingkat Kalsel. Hasil pleno gabungan rapat akhirnya memutuskan tiga nama, yakni Dr KH Hasib Salim, H Nasrullah, dan H Hatmansyah.
Dari tiga nama usulan PWNU Kalsel, pada September 2020 diserahkan ke PBNU untuk memutuskan SK PAW Ketua.
Alhasil, permohonan usulan tiga nama tersebut hari ini telah keluar dengan terbit SK penggantian ketua dari PBNU.
Keluarnya SK untuk Dr KH A Hasib Salim, dengan pertimbangan dan proses yang sesuai aturan organisasi NU. Sementara dua nama yang tidak mendapatkan SK, tetap dalam kepengurusan dan ikhlas, taat menerima keputusan PBNU.
NU adalah organisasi yg mengedepankan Akhlakul Karimah, tidak ada dalam kamus NU membangkang, balas dendam dan lainnya. Sebab pertarungan di NU, jika telah ada keputusan maka selesai. Inilah uniknya NU dibandingkan yang bukan NU.
Di luar sana, rugi dan salah yang mencoba menyeret/ mainkan isu macam-macam terkait pergantian ketua PWNU Kalsel. Baik H Haris Makkie maupun Dr KH Hasib Salim adalah santri, yang pasti punya adab karena sadar bahwa jabatan di NU merupakan pengabdian bukan permusuhan.
Maka, selamat datang kepada KH Hasib Salim selaku Ketua PWNU Kalsel dan selamat datang juga H Haris Makkie yang masih sebagai pengurus PWNU Kalsel.
Sebagai kader NU dan Ketua PW GP Ansor Kalsel, kami sangat ta’dzim atas sikap kedua tokoh terebut atas keputusan PBNU. Tentunya kami meneladani mereka dalam berkhidmat di NU ntuk mengharap berkahnya. (kanalkalimantan.com)
Editor: cell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
Satpol PP Kab Banjar3 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU3 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik