Relokasi Pasar Bauntung ke RO Ulin 13-15 Februari, Ada 1.132 Pedagang Terdaftar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru untuk merelokasi para pedagang di Pasar Bauntung lama ke lokasi Pasar Bauntung baru di Jalan RO Ulin mendekati kenyataan.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarbaru, Said Abdullah, mengumumkan bahwa rencana relokasi para pedagang akan dilaksanakan pada Februari ini, dan berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, ujarnya akan digelar peresmian pasar bertajuk grand opening Pasar Bauntung.

“Relokasi dilaksanakan dari tanggal 13 sampai 15 Februari. Artinya, saat itu mereka (Pedagang, -red) mulai berdagang di Pasar Bauntung jalan RO Ulin. Lalu, tanggal 16 kami resmikan untuk pertama shop opening dan setelahnya grand opening. Harapan kami para pedagang bisa mengikut aturan, karena niatnya untuk menyejahterakan pedagang,” katanya.

Sebagai informasi, rencana relokasi Pasar Bauntung telah dicetuskan pada tahun 2017 silam, di bawah era kepemimpinan Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani.

Rencana ini merujuk atas kondisi Pasar Bauntung di Jalan A Yani Km 34 yang lokasinya berada di kawasan jantung kota sudah tidak lagi mampu menampung perkembangan pedagang, khususnya PKL. Kondisi ini pula yang mengakibatkan banyaknya pedagang yang berjualan hingga ke akses jalan.

Pada 2018, Dinas Perdagangan Banjarbaru memulai tahap pendataan pedagang yang akan direlokasi ke Pasar Bauntung baru. Adapun pedagang yang sudah mendaftar tercatat sebanyak 1.132 orang.

Abdul Basid, Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru, menjelaskan bahwa seusai pendataan itu, pihaknya memulai verifikasi data dan lapangan. Tahapan verifikasi ini guna memastikan apakah mereka yang mendaftar adalah pedagang asli yang berjualan di Pasar Bauntung.

“Sampai dengan kemarin yang mendaftar ulang sebanyak 238 orang pedagang. Mereka yang sudah terverifikasi dan kita berikan penempatan sesuai zona dagangan termasuk nomor urut dagangnya di Pasar Bauntung baru,” terangnya.

Pasar Bauntung baru di Jalan RO Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan, telah dinyatakan rampung pembangunannya pada akhir tahun 2020. Nilai kontrak pembangunan pasar baru ini menelan anggaran mencapai Rp 86,2 miliar atau lebih rincinya Rp 86.283.736.000.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai stakeholder yang bertanggung jawab atas pembangunan pasar tersebut bekerjasama dengan PT Nindya Karya.

Kepala Dinas PUPR Banjarbaru, Ir Jaya Kresna melaporkan bahwa pasar ini dibangun di atas lahan 11,39 hektare. Pasar ini sendiri luasnya 1,7 hektare yang di dalamnya terdiri dari profil gabungan, yang pertama ruko 2 lantai ukurannya 4×8. Kemudian di dalam terdapat kios ukuran 3×6 ada 133 unit, kemudian kios ukuran 3×3 ada 355 unit, kemudian ada plasa dan lospin, lospinnya sebanyak 420 dan plasa 130 unit.

“Bangunan ini dilengkapi juga dengan toilet yang berada di empat sudut pasar ini untuk pria dan wanita juga di lengkapi dengan poliklinik kesehatan, kemudian di atas ada mushola,” paparnya.

Pembangunan Pasar Bauntung baru ini diharapkan menjadi motor penggerak, pengungkit ekonomi masyarakat, bukan hanya bagi pedagang tapi juga untuk masyarakat Banjarbaru keseluruhan. Diharapkan juga pasar ini menjadi sebuah ikon bagi kota Banjarbaru.

Terakhir, Sekdako Banjarbaru mengungkapkan konsep Pasar Bauntung baru perlu dilakukan penyesuaian dari pola pasar rakyat secara umum menjadi pengelolaan pasar secara modern. Ia menyebut setidaknya ada empat hal agar Pasar Bauntung barumenjadi pasar rakyat secara modern.

“Yang pertama kebersihan dan keamanan pasar. Yang dimaksud dengan bersih secara lingkungan dan barang yang diperjual belikan. kita berharap kedepannya yang ada didalam pasar ada pedagang, pembeli, pihak-pihak yang berkaitan dengan aktifitas jual beli, yang ketiga nyaman dan yang terakhir sehat,” tandas Said. (kanalkalimantan.com/rico)