Connect with us

HEADLINE

‘Tandukan Liar’ Rosehan di Pilgub Kalsel, DPD PDIP: Itu Langkah Pribadi, Kami Tunggu Pusat!

Diterbitkan

pada

Sekretaris DPD PDIP Kalsel M Syaripuddin Foto: fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Jagad politik Kalsel diwarnai sejumlah manuver politisi PDIP HM Rosehan Noor Bahri. Beberapa pekan terkahir ini, tokoh yang terdepak dari duet incumbent Sahbirin Noor ini aktif menggelar sejumlah pertemuan. Terbaru, anggota DPRD Kalsel ini menemui Denny Indrayana di salah satu rumah makan di Kota Banjarmasin, pada Rabu (15/7/2020) sore. Lantas, bagaimana DPD PDIP Kalsel melihat manuver Rosehan ini?

Ditemui saat di Balaikota Banjarmasin pada Kamis (16/7/2020) siang, Sekretaris DPD PDIP Kalsel M. Syaripuddin mengungkapkan, langkah yang diambil Rosehan merupakan langkah secara individual saja. Apalagi, pertemuan Rosehan baik dengan Denny maupun Aditya Mufti Ariffin beberapa waktu lalu dibagikan Rosehan di media sosial.

“Kalau toh memang Pak Rosehan ada hiruk pikuk di media sosial, saya rasa pak Rosehan sendiri yang melakukan,” kata Syaripuddin.

Tak terkecuali, gembar-gembor Rosehan dengan Ovie -sapaan Aditya- yang akan menjadi poros ketiga di Pilgub Kalsel. Itu baru sebatas individual dari Rosehan sendiri. “Ya, secara individual pak Rosehan melakukan komunikasi. Karena beliau mendaftar, (juga) Pak Rosehan mendaftar di beberapa partai. Jadi sah-sah saja untuk mencukupi kursi, beliau melakukan silaturahmi politik,” imbuh Bang Dhien -sapaan akrabnya.

Baca juga:

Mau Dijatuhi Vonis, 2 Polisi Peneror Novel Tak Dihadirkan di Sidang

Bang Dhien menambahkan, dengan raihan 8 kursi di DPRD Kalsel mengharuskan partai berlogo banteng ini harus berkoalisi. Sehingga, komunikasi politik pun terus digalakkan. “Walaupun kami melakukan komunikasi politik tingkat provinsi, kami tetap menyesuaikan dengan keputusan yang diajukan ke DPP partai,” tambah Wakil Ketua DPRD Kalsel ini.

Sehingga, apa yang dilakukan oleh Rosehan baru sebatas komunikasi politik. Dan itupun sah-sah saja. “Tapi lagi-lagi saya sampaikan bahwa, segala keputusan kami serahkan ke DPP. Apabila cukup dan survey bagus, kita bahas di DPP dan turunlah satu rekomendasi kepada pasangan calon,” jelas Bang Dhien.

Ditanya apakah nantinya PDIP akan mengusung kader sendiri di Pilgub Kalsel, Bang Dhien menyebutkan masih melihat perkembangan. Mengingat, di Rumah Banjar, partai ini masih kekurangan kursi. “Kita ini kurang kursi. Seandainya PDIP jadi pemenang dan cukup kursinya, tidak menutup kemungkinan mengusung sendiri,” lugasnya.

Namun begitu, ia menyebutkan bahwa partainya sudah melakukan komunikasi politik dengan partai politik lainnya. Hanya tinggal kecocokan saja, agar tidak hanya menjadi penonton di Pilgub Kalsel mendatang. “Semua partai politik kami intens (komunikasi),” pungkasnya.

Baca juga:

Panjat Pembatas hingga Nyebrang Tol, Massa Penolak RUU HIP Meluber di DPR

Sebelumnya, kepada Kanalkalimantan.com, Rosehan menyebutkan sudah lama menjalin komunikasi politik dengan Denny, yang pernah menjabat Wakil Menkumham RI di era pemerintahan SBY ini.

“Sudah berapa lama intens saja komunikasi. Dengan orang-orang politik lain pun kita intens saja, nggak ada masalah,” imbuh mantan Wagub Kalsel ini.

Selama di rumah makan, keduanya lebih banyak berbicara tentang bagaimana caranya berpolitik dapat dilakukan dengan murah dan santun. Ia mengklaim, ingin membangkitkan gelora orang Banjar yang hebat. Ia sendiri pun mencontohkan sosok KH. Idham Chalid yang namanya dikenal secara nasional. Menurutnya, sosok Idham Chalid merupakan orang Banjar yang selalu suka bertemu dengan orang-orang di luar Banjar.

“Itu yang perlu dibangun. Karena kalau kita biarkan, Bahasa gampangnya ‘bacakut papadaan’ kita tertinggal terus sama provinsi lain. Suka tidak suka, biarlah politik itu bertemu di TPS (tempat pemungutan suara), setelah itu mari bersatu lagi membangun Kalsel yang tentunya lebih baik,” beber Rosehan.

“Dulu saya ketemu Aditya, sekarang ketemu Haji Denny. Besok tiba-tiba kita makan gado-gado bersama Sahbirin. Itu biasa saja, makanya lebih baik memilah sesuatu itu, terutama dalam politik, jangan dimasukkan ke dalam hati,” imbuh Rosehan.

Ditanya soal apakah ada kolaborasi di antara keduanya, ia menyebutkan bahwa dirinya adalah ‘prajurit petarung’. Namun demikian, ia mengatakan akan mengikuti segala arahan dari DPP PDIP. “Kita tunggu saja dari DPP arahnya ke mana. (Karena) politik itu injury time. Jadi jangan sampai politik itu masuk ke hati,” lugasnya.  (Kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->