Connect with us

MILITER

Rusia Besut Sukhoi Su-57 Felon Jadi ‘Monster’ Langit Tanpa Awak

Diterbitkan

pada

Rusia serius mengembangkan pesawat tempur tanpa awak Foto: avianews

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pertarungan teknologi militer terus terjadi di negara-negara maju. Setelah Amerika Serikat berhasil menerbangkan jet tempur tanpa awak pada EA-18G Growler dan QF-16 Viper Zombie, rupanya Negeri Beruang Merah mulai tak sabar ingin menjajal kemampuan terbang jet tempur tanpa awak.
Tidak tanggung-tanggung, yang menjadi sarana uji coba adalah jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon, yang diyakini para analis diciptakan Rusia sebagai lawan tanding untuk F-22 Raptor.

Dikutip dari Popularmechanics.com, Selasa (19/5/2020), media yang dikelola pemerintah Rusia RIA Novosti menyebut bahwa saat ini tengah berkembang kabar atas serangkaian pengujian unmanned flight testing pada Su-57. Sebagai langkah awal, sumber dari RIA Novosti mengungkapkan saat ini pencapaian yang dilakukan adalah pesawat masih terbang dengan pilot, namun fungsi pilot hanya sebatas memonitor sistem pesawat saja.

Meski begitu, analis pertahanan global masih meragukan kebenaran berita tersebut, lantaran RIA Novosti merupakan media yang dikendalikan sepenuhnya oleh pihak pemerintah, sementara nara sumber atas berita itu berstatus anonim.

Kemudian ditelaah secara teknis, umumnya jet tempur yang akan diperankan untuk misi tanpa awak memerlukan beragam tambahan perangkat keras dan instalasi perangkat lunak untuk memanipulasi sistem senjata, sensor dan kendali penerbangan dari jarak jauh. Sementara faktanya, Su-57 sedari awal merupakan jet tempur dengan single seat (satu kursi), dan jika pilot duduk di kokpit maka tidak ada ruang untuk perangkat tambahan.

Menyadari tertinggal dalam teknologi jet tempur tanpa awak, sebenarnya Rusia lebih memilih banting setir dalam ‘memoles’ Su-57. Yaitu dengan menjadikan drone tempur (UCAV) Sukhoi S-70 Okhotnik (Hunter-B) sebagai sistem yang terkoneksi dengan Su-57.

Berlaku layaknya loyal wingman, drone S-70 telah sukses terbang beriringan dengan Su-57 pada 27 September 2019. S-70 Okhotnik melakukan terbang dalam moda otonom selama 30 menit di area suatu pangkalan yang tidak disebutkan lokasinya. Antara Sukhoi Su-57 dan S-70 Okhotnik diketahui punya hubungan yang erat, lantaran beberapa asupan teknologi Sukhoi Su-57 kabarnya telah dibenamkan di S-70.

Meski era jet tempur tanpa awak akan tiba, namun sejauh ini belum ada yang dilakukan dengan full otonom. Seperti QF-16 Viper Zombie operasionalnya tak ubanya drone, lantaran dikendalikan secara remote dari ground control station. Sementara cara yang berbeda diterapkan pada uji coba EA-18G Growler, dimana dua Growler tanpa awak mengudara dengan kendali dari pesawat lain yang terbang di dekatnya. Persisnya ada satu EA-18G dengan pilot dan EW (electronic warfare) officer yang terbang untuk mengendalikan dua unit EA-18G yang mengangkasa tanpa pilot.

Era robotik di jet tempur malahan sudah mulai dirintis oleh India. Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence dikabarkan tengah dicoba dipasang pada kokpit jet tempur yang menyandang gelar multirole air superiority fighter Su-30MKI. Pilot Su-30MKI cukup ‘memerintahkan’ instrumen lewat kata-kata yang diucapkan.

Teknologi tersebut juga mampu memberikan informasi yang lebih cepat kepada pilot, seperti pilot dapat menekan tombol dan berkata ‘ketinggian dan posisi’, maka sistem artificial intelligence akan secara lisan memberi tahu penerbang tentang ketinggian dan posisi mereka saat itu. (indomiliter/Bayu)

 

Reporter : indomiliter/Bayu
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->