Sampai Malam di DPRD Kalsel, Ricuh Mahasiswa vs Polisi, Ada yang Luka dan Pingsan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, berujung ricuh.

Mahasiswa yang berunjuk rasa sejak siang sekitar pukul 14.30 Wita, baru membubarkan diri, Jumat (23/8/2024) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Massa mahasiswa sendiri telah berada di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin bakda Jumatan. Dan bertahan sekitar 6 jam lebih di depan Rumah Banjar -sebutan lain gedung DPRD Kalsel-.

Sempat terjadi dua kali bentrok disebabkan mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD Kalsel, pertama sekitar pukul 16.30 Wita, saling dorong antara polisi dan mahasiswa, namun beberapa menit setelahnya, aksi saling dorong berhasil diredam.

Para pengunjuk rasa juga sempat membakar ban di Jalan Lambung Mangkurat. Di titik lokasi demo mereka sempat menggelar parlemen jalanan dengan berorasi dan membaca puisi.

Massa mahasiswa hingga lewat Isya tetap ngotot ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Kalsel yang dikabarkan sedang berada di luar kota. Mahasiswa pun memaksa ingin masuk ke gedung DPRD Kalsel.

Kemudian pada malam harinya sekitar pukul 20.00 Wita, bentrok kedua terjadi.

Beberapa mahasiswa nampak melakukan perlawanan, sebagian besar berlari ke arah perempatan Lambung Mangkurat.

Pada bentrok saat bentrok malam hari itu, ada beberapa peserta aksi unjuk rasa diamankan kepolisian berpakaian preman, tapi tak diketahui jumlahnya.

Sebagian besar mahasiswa ‘mengungsi’ di area Food Court berjarak sekitar 100 meter dari gedung DPRD Kalsel.

Ricuh mahasiswa vs polisi yang terjadi menyebabkan beberapa mahasiswa luka dan pingsan, sehingga harus mendapat penanganan medis.

Pantauan Kanalkalimantan.com, mobil ambulans secara bergantian datang ke sekitar lokasi unjuk rasa membawa mahasiswa ke rumah sakit terdekat.

Ada seorang laki-laki tergeletak tak sadarkan diri di jalan beberapa meter dari titik aksi unjuk rasa, sebelum dibawa ambulans.

Ketua Badko HMI Kalsel, Abdi Aswandi yang sebelumnya berada di barisan depan aksi unjuk rasa mengatakan, cukup banyak mahasiswa yang terluka.

“Puluhan mahasiswa yang terluka, makanya ambulans bolak-balik,” ujarnya kepada awak media.

Sementara itu, Kapolres Kota Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengatakan tindakan yang dilakukan petugas kepolisi kepada massa unjuk rasa telah seusai prosedur.

“Sudah seusai prosedur, dari sore tadi kita sudah sesuai prosedur,” kata Kombes Cuncun kepada sejumlah pewarta di lokasi demo, Jumat (23/8/2024) malam.

Kapolres Banjarmasin tak menampik bahwa ada beberapa massa aksi yang diamankan, namun dirinya belum dapat menyebutkan jumlah secara pasti.

Sementara terkait mahasiswa yang terluka,
Kombes Cuncun mengatakan sudah berkoordinasi dan akan bertanggung jawab untuk pengobatan.

“Kami akan bertanggung jawab jika ada (mahasiswa) yang terluka,” ujarnya.

Selain mahasiswa, Kapolres Banjarmasin mengatakan bahwa ada anggota kepolisian yang juga harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka dan pingsan. Data sementara kata Cuncun, tiga anggota yang terluka dan satu pingsan.

“Anggota (yang terluka) dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, gabungan mahasiswa dari berbagai kampus di Kalimantan Selatan menggelar aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD Kalsel mengawal Putusan MK, Jumat (23/8/2024) siang.

Massa menyuarakan terkait pembahasan secara mendadak revisi Undang-Undang Pilkada oleh DPR setelah munculnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Meskipun akhirnya, pengesahan revisi UU Pilkada yang direncanakan Kamis (22/82/2024) itu dibatalkan oleh DPR. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie