Connect with us

HEADLINE

Sebanyak 8.111 Pengungsi Luar Daerah Saat Ini Masih Tinggal di Banjarbaru!

Diterbitkan

pada

Kondisi masyarakat luar daerah yang mengungsi di Banjarbaru perlu perhatian pemerintah Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Banjir besar yang terjadi di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Seletan (Kalsel) menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke lokasi relatif aman. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru menyebutkan, saat ini ada sebanyak 8.111 pengungsi luar daerah yang tinggal di Banjarbaru.

Sebagian besar meraka berasal dari Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Sedangkan untuk pengungsi asal Banjarbaru sendiri kini sudah tidak ada.

“Memang saat ini warga terdampak banjir di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut lebih memilih mengungsi di Banjarbaru. Kebanyakan yang tinggal di area perbatasan. Mengungsi ke Banjarbaru karena lebih dekat jaraknya dari rumah mereka,” ujar Sekretaris BPBD Banjarbaru, Ida.

Saat ini, data BPBD menyebutkan bahwa jumlah pengungsi luar daerah tinggal di sejumlah kecamatan. Yakni di Kecamatan Liang Anggang sebanyak 1.049 jiwa, Kecamatan Landasan Ulin sebanyak 1.439 jiwa, Kecamatan Banjarbaru Selatan sebanyak 1.579 jiwa.
Lalu, ada juga yang tinggal di Kecamatan Banjarbaru Utara sebanyak 2.454 jiwa dan Kecamatan Cempaka 1.590 jiwa.

Mereka tak hanya tinggal di posko pengungsian, tapi juga ditampung di beberapa tempat ibadah serta rumah-rumah milik warga Banjarbaru. Kondisi seperti ini terpantau di Posko Pengungsi, RT 34 Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, yang ditinjau anggota DPRD Banjarbaru Emi Lasari.

“Memang seperti inilah fenomena yang terjadi di lapangan. Dan kita (masyarakat Banjarbaru, red-) harus menerima saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan,” kata Emi.

Para pengungsi luar daerah ini mencangkup dari kalangan anak-anak hingga kaum lanjut usia (lansia). Tak jarang, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarbaru melakukan trauma healing untuk anak-anak korban banjir.

Lantaran Banjarbaru kini menampung pengungsi dari luar daerah, Emi mengharapan adanya perhatian dari Pemprov Kaliman Selatan guna memenuhi kebutuhan para warga. Sebab katanya, jika penanganan korban terdampak banjir ini hanya diserahkah kepada Pemko Banjarbaru saja, maka akan sangat terbenani.

“Kalau hanya mengandalkan sumber daya APBD di Banjarbaru, tentu kerepotan. Pos anggaran kita untuk tanggap bencana terbatas. Bukannya tidak ingin membantu, tapi dimana kehadiran Pemprov. Harusnya inventarisir semua kebutuhan warga luar daerah yang mengungsi disini, bisa Pemprov bantu,” tandasnya.

“Bantuan sandang, pangan, serta obat-obatan harus masif disalurkan. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan rutin. Meskipun mereka bukan warga Banjarbaru, namun penanganan mereka menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Emi.

Berdasarkan hasil rekapan sejak awal tahun 2021, jumlah korban terdampak banjir di Banjarbaru tercatat sebanyak 1.570 kepala keluarga (KK) atau 6.881 jiwa. Jumlah rumah yang terdampak atas rentetan musibah banjir sebanyak 1.568 unit. Bencana tahun ini juga telah menelan satu korban jiwa, yang merupakan perempuan berusia 3 tahun. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->