Connect with us

Pendidikan

Sekolah Perlu Siapkan Standar Kesehatan Dulu Sebelum Dibuka Saat New Normal

Diterbitkan

pada

Kemendikbud harus mulai fokus mempersiapkan untuk memaksimalkan unit kesehatan siswa (UKS)/ilustrasi Foto: suara

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Indonesia semakin mematangkan konsep New Normal dengan tujuan menggerakkan kembali sektor ekonomi. Hal ini terbukti dengan Presiden Joko Widodo memeriksa kesiapan di stasiun MRT hingga pusat perbelanjaan.

Namun, untuk sektor pendidikan Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM mengatakan bahwa Kemendikbud harus benar-benar memikirkan dengan matang pengaktifan kembali kegiatan belajar di sekolah.

Pasalnya, jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk bertemu secara fisik, maka tidak perlu terburu-buru kembali membuka kegiatan belajar di sekolah dan kampus. Ia menyarankan agar Kemendikbud mulai fokus mempersiapkan untuk memaksimalkan unit kesehatan siswa (UKS).

“Untuk bapak Mendikbud kalau memang tidak perlu perlu banget, tidak buru-buru, yang lebih penting adalah justru menyiapkan sekolah-sekolah itu untuk melaksanakan standar kesehatan yang baru jadi kalau kita punya program UKS,” ujar Dr. Ede dalan acara diskusi publik online, Jumat (29/5/2020) dilansir suara.com, mitra media Kanalkalimantan.com.

Keberadaan dan program dari UKS, Dr. Ede nilai sangat penting karena dari sanalah siswa, maupun guru bisa menerapkan praktik-praktik kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan yang baik dan benar pakai sabun, dan jaga jarak untuk mencegah penularan virus.

“Artinya dari sekolah lah mulai kita membiasakan kebersihan dan sekolah menjadi percontohan lingkungan yang bersih. Kenapa? Di sekolah kita belajar, tapi jangan dari sekolah kita belajar kekotoran, ketidakbersihan dan jangan sekolah menjadi tempat infeksi penyakit. Jadi sekolah harus disiapkan terlebih dahulu,” katanya.

Begitu pun kemendikbud juga harus memberikan pemahaman bagi para guru dan orangtua murid sebelum mengaktifikan kembali sekolah. Mereka harus diajari protokol kesehatan di sekolah yang tepat, khususnya mengenali gejala dan tanda mereka yang sakit tidak diperbolehkan hadir ke sekolah.

“Kemudian nanti harapannya, misalnya sudah kasus Covid-19 nya turun, barulah kemudian kita bisa membuka sekolah. Tapi tentu saja dengan cara baru, misalnya tempat duduk yang menjadi lebih luas, itu barangkali atur (jumlah orang) kelas akan menjadi lebih kecil, dengan demikian itu lebih intensif harus menyiapkan sarana cuci tangan,” paparnya.(suara)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->