Connect with us

HEADLINE

Semangat Ibadah Kurban di Masjid Al Jafri Banjarbaru, Tabungan Beli Sapi Bisa Nyicil Rp10.000 per Hari

Diterbitkan

pada

Proses penimbangan daging kurban di Masjid Al Jafri (Masjid Putih) Jalan KH Abdul Choliq RT 13 RW 003 Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Ibadah kurban atau memotong hewan kurban menjadi salah satu amalan Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan) bagi umat Islam pada hari 10 Djulhijjah dan hari tasyrik (11-12-13 Djulhijjah).

Tidak terkecuali jemaah Masjid Al Jafri (Masjid Putih), di Jalan KH Abdul Choliq RT 13 RW 003 Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru, Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), rutin saban tahun melakukan penyembelihan hewan kurban.

Puluhan warga memaknai pelaksanaan ibadah kurban melalui partisipasi dari semua kalangan, baik yang berkecukupan maupun yang tidak mampu sekali.

Mereka memiliki metode unik dalam berkurban tiap tahun. Yaitu dengan menabung sejak awal untuk membeli hewan kurban pada tahun depan berikutnya.

Baca juga: Tinggalkan Plastik, Bakul Purun Jadi Wadah Daging Kurban di Banjarbaru

Sekretaris Panitia Kurban di Masjid Al Jafri, H Helmi mengatakan, panitia kurban menerima pendaftaran kurban dengan dua sistem. Pertama yakni sistem tunai dengan biaya per jiwa sebesar Rp 2.750.000 dan kedua ada sistem tabungan dapat dibayar sebesar Rp10.000 per hari.

“Sistem tabungan ini dikumpulkan oleh koordinator bisa per hari Rp10.000, namun kami tidak membatasi bisa juga per minggu, per 10 hari atau 20 puluh hari,” ujar H Helmi saat diwawancarai di halaman Masjid Al Jafri, Selasa (18/6/2024) siang.

“Kadang tidak sampai juga yang berkurban 30 hari menyetor hingga Rp300 ribu, bisa aja sampai Rp200 ribu, tapi H-15 hari sebelum Iduladha sudah harus dilunasi dari kurangnya Rp2,7 juta itu tadi,” sambung H Helmi.

Dalam tabungan kurban ini, warga jemaah yang menabung untuk berkurban dapat dilakukan terhitung selama 10 bulan hingga Iduladha tahun selanjutnya.

Baca juga: Moment Iduladha, Wabup Banjar Gelar Halalbihalal di Rumah Dinas

Adapun pelaksanaan tabungan kurban dilakukan berkelompok, dengan syarat untuk mencukupi tabungan kurban satu kelompok harus berjumlah 13 orang, plus seorang koordinator dengan perolehan sebanyak dua ekor sapi.

“Berbeda dengan sistem arisan, ini benar-benar tabungan kurban yang satu tahun bisa selesai, sistemnya per koordinator menagih 13 orang yang berkurban, jadi yang mengkoordinir tabungan gratis ikut berkurban,” ungkap dia.

Lebih lanjut dijelaskannya, seorang koordinator diamanahi untuk mengelola tabungan sekaligus ikut berkurban dengan kelompok tersebut. Tujuannya menutupi 13 orang yang menabung untuk dua ekor sapi tersebut .

“Jadi kordinator ini menagih (Mengumpulkan,red) dari 13 orang untuk menabung, di sisi lain koordinator masuk untuk menutupi bisa berkurban dua ekor sapi,” jelasnya.

Baca juga: Biaya Pendidikan Naik 15 Persen Per Tahun, BritAma Rencana Tawarkan Solusi Ini!

Sistem ini katanya baru tahun pertama diterapkan dalam ibadah kurban di Masjid Al Jafri Banjarbaru, di mana total yang berkurban dengan sistem tabungan tahun ini berjumlah 190 orang dengan perolehan 8 ekor sapi.

“Jadi di sini kita menyembelih ada 6 ekor sapi yang dibayar tunai, 8 sapi dari hasil tabungan, dan sumbangan masyarakat ada 3 ekor sapi. Sehingga total ada 17 ekor sapi. Karena ada 8 ekor sapi hasil tabungan, maka di sini ada empat kelompok masyarakat yang ikut menabung,” jelas H Helmi.

“Sistem ini baru pertama kali kita terapkan, awalnya ada guru majelis di sini pernah melihat di daerah Jawa, di mana masyarakat setidak mampu apapun bisa berkurban, dan beliau pelajari kemudian kita menerapkan di sini tabungan kurban,” sambungnya.

Pihak panitia kurban Masjid Al Jafri pun menargetkan tahun depan dapat memperoleh 20-25 ekor hewan kurban dengan mengajak lebih banyak masyarakat yang ingin menabung untuk berkurban.

Baca juga: Pemprov Kalsel Apresiasi PLN Bersama PWI Gelar UKW 

“Tabungan ini kita buka untuk umum, koordinator bebas ingin mengajak keluarga atau masyarakat dari wilayah mana saja, kami tidak membatasi,” sebut dia.

Seperti tahun ini beberapa masyarakat di wilayah Banjarbaru Selatan, Martapura, Sungai Ulin, bahkan Cempaka ikut berpartisipasi dalam tabungan kurban di Masjid Putih -sebutan warga ke Masjid Al Jafri karena bangunan masjid dicat putih- ini.

“Seperti saat ini ada yang dari Martapura, Sungai Ulin bahkan Cempaka, saat ini khususnya Banjarbaru Selatan, tapi tidak menutup kemungkinan untuk wilayah lain,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->