HEADLINE
Sikapi Beredarnya Surat Rekomendasi, DPD Golkar Kalsel: Duet Sahbirin-Muhidin Sudah 99 Persen!
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Keberadaan surat rekomendasi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari DPD Partai Golkar Kalsel yang mencantumkan nama petahana Sahbirin Noor-Muhidin, ditanggapi DPD Partai Golkar Kalsel. Ketua Harian Golkar Kalsel H Supian HK, menggelar jumpa pers pada Senin (29/6/2020), terkait informasi yang sebelumnya diberitakan oleh Kanalkalimantan.com menyangkut surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, yang dikeluarkan tanggal 26 Juni 2020 lalu.
Supian HK mengungkapkan surat rekomendasi itu sudah dikirimkan ke DPP Partai Golkar. Bahkan, pasangan Sahbirin-Muhidin dipastikan Supian sudah hampir mantap. “Itu sudah hampir 99 persen, karena beliau membawa partai semua. Begitu juga dengan partai pengusung,” kata Supian yang didampingi oleh Ketua Wantim DPD Partai Golkar Kalsel Nasib Alamsyah dan Ketua Bidang Pemenangan Pilkada DPD Partai Golkar Kalsel Puar Junaidi.
Menurut Supnian HK, baik Paman Birin -sapaan Sahbirin- dengan Muhidin telah mengantongi surat dari DPP Partai Golkar. Kendati surat tersebut ditandatangani ketua partai yang belum definitif, tetapi dalam surat tugas hanya mencuat satu nama saja.
“Yaitu Paman Birin berpasangan dengan Muhidin. Nah, tugasnya itu mencari partai koalisi. Dan di situlah surat yang kami kirim. Karena sudah dapat banyak partai koalisi, akhirnya kami mengirim surat yang kemarin itu,” lugas putra asli HSU ini.
DPD Partai Golkar Kalsel sendiri, lanjut Supian, sebelumnya mengusulkan lima nama bakal calon Wagub pendamping incumbent. Dalam perkembangannya, nama bakal calon yang diturunkan dan diberikan tugas untuk mencari partai koalisi adalah pasangan Paman Birin-Muhidin.
Nama Muhidin sendiri dipilih, selain dari hasil survei juga tercatat merupakan Ketua DPW PAN Kalsel dan pernah berhadapan dengan Paman Birin di Pilkada 2015 silam. Sehingga, pertimbangan inilah yang mendasari dipilihnya Muhidin sebagai pendamping Paman Birin.
Disinggung peluang nama dari partai lain yang diusung berdampingan dengan Paman Birin, Supian menyebutkan itu kewenangan dari DPP Partai Golkar. Karena tugas dari DPD Partai sudah mengirimkan nama ke DPP Partai Golkar, dan pada akhirnya satu nama dimunculkan yaitu Muhidin. “Misalnya ada perubahan itu kewenangan DPP. Karena tugas kami sudah menyampaikan ke sana,” pungkas Supian.
Sebelumnya, Partai Golkar akhirnya membuka kartu perihal terkait pasangan yang disandingkan dengan incumbent Sahbirin Noor yang juga merupakan Ketua DPD I Partai Golkar Kalsel. Sesuai perkiraan sebelumnya, beringin mengajukan nama H Muhidin, mantan rival Sahbirin di Pilgub 2015 sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur.
Informasi yang didapatkan Kanalkalimantan.com, duet Sahbirin- Muhidin di Pilgub Kalsel diajukan Partai Golkar Kalsel ke DPP Golkar melalui surat No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020.
Ditetapkan pasangan Sahbirin-Muhidin ini, merupakan hasil dari seleksi dan penjaringan bakal calon Pilkada 2020 yang sebelumnya dilakukan Partai Golkar.
Namun merujuk pada sejumlah fakta politik yang berkembang saat ini, PAN Kalsel yang memiliki 6 kursi di DPRD akan cukup sulit mengembangkan poros baru di Pilgub Kalsel. Mengingat sejumlah parpol, telah oleh dua pasangan yang saat ini muncul yakni Sahbirin dan Denny Indrayana.
Sebelumnya memang ada harapan koalisi PAN-Gerindra, tapi sebagaimana diketahui, Gerindra bersama Demokrat sudah menjatuhkan sinyal politik ke Denny Indrayana.
Walhasil, yang memungkinkan bagi PAN adalah duduk di DA 2 untuk mendampingi Sahbirin. Apalagi sebelumnya, Muhidin juga tertarik untuk menjadi duet incumbent. “Insyaallah jika memang ada umur panjang, saya siap menjadi bakal calon Wakil Gubernur Kalsel mendampingi Sahbirin Noor pada pilkada mendatang,” kata Muhidin beberapa waktu lalu.
Muhidin sudah kepincut disandingkan dengan Gubernur Sahbirin Noor. Meski di Pilgub Kalsel tahun 2015 sempat bertarung sengit melawan pasangan Sahbirin Noor-Rudy Resnawan, Muhidin menganggap dunia politik bersifat dinamis. “Memang kemarin saya menjadi rival, tapi siap juga bila memang dijadikan wakil,” ujarnya.
Jika melihat kilas balik tarung Sahbirin vs Muhidin pada Pilgub 2015 silam, keduanya memang memiliki kekuatan yang nyaris seimbang. Dari tiga pasangan yang berlaga ketika itu, Sahbirin yang berduet dengan Rudy Resnawan unggul sebanyak 731.643 (41,07%). Diikuti Muhidin yang berpasangan dengan Gusti Farid Hasan Aman yang meraup 719.938 suara (40,41%). Sementara Zairullah Azhar yang berpasangan dengan M Syafi’i meraih 330.070 (18,53%) suara.
Salah satu lumbung suara bagi Muhidin saat itu adalah kota Banjarmasin. Di kota berjuluk seribu sungai ini, Muhidin yang maju melalui kursi independen, unggul 77.820 suara dari Sahbirin. Ketika Sahbirin hanya mendapatkan 73.143 suara, sedangkan Muhidin meraih 150.963 suara. Bisa dibayangkan ketika dua kekuatan ini bersatu pada Pilgub 2020 nanti. (Kanalkalimantan.com/fikri)
Editor : Cell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Mangkir dari Panggilan Pemeriksaan, KPK Minta Paman Birin Kooperatif
-
HEADLINE2 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE2 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Surat Suara dan Teknis Pemungutan Jadi Perhatian Tim Desk Pilkada Banjarbaru