HEADLINE
Soal Anak-anak Panjat Pohon Belajar Online, Ini Solusi dari Disdik Banjar
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kondisi peserta didik panjat pohon untuk dapatkan akses internet demi belajar online direspon Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar.
Diakui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, sejumlah sekolah di wilayah pelosok Kabupaten Banjar tidak semua bisa melakukan pembelajaran online, ya lantaran keterbatasan jaringan akses internet.
Terkait kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar langsung mengkonfirmasi kepada pihak sekolah.
“Memang ada 4 siswa SMP di Desa Mahiyut yang sempat belajar dengan kondisi memanjat pohon. Di situ memang sinyalnya lemah. Kalau di sekitar sekolah malah agak lumayan,” kata Kabid Pemberdayaan SMP Disdik Banjar Liana Penny, Rabu (2/9/2020) siang.
Pihak sekolah sebenarnya sudah melarang para siswa untuk mencari jaringan internet sampai harus naik ke pohon.
“Memang sudah dilarang oleh pihak sekolah untuk naik pohon nyari sinyal, karena itu sangat berbahaya. Sekolah itu walaupun online, apabila masyarakat itu tidak ada HP, bisa datang langsung ke sekolah, siswa akan diberi materi berupa tulisan,” kata Liana Penny.
Lanjut Liana Penny menyampaikan, tidak harus semuanya online, sekolah masih menerima dan melayani apabila ada siswa yang datang ke sekolan.
“Di sekolah tetap membuka pelayanan, gurunya tidak libur,” tegas Liana Penny.
Lalu apa yang akan dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar solusi para siswa di desa Mahiyut, Kecamatan Telaga Bauntung? “Siswa tidak diharuskan mengerjakan online, silahkan orangtuanya datang ke sekolah untuk mengambil materi dan mengumpulkan tugasnya,” saran Liana Penny.
Pun selain di Desa Mahiyut, lanjut Liana Penny, ada juga desa di Kecamatan Aranio yang susah sinyak, cuman mereka sekolah offline.
“Sudah ada terdata beberapa desa yang tidak bisa online, seperti daerah Peramasan, Aranio dan Kecamatan Cintapuri di sebagian daerahnya. Ada beberapa sekolah yang online dan offline, yang sekolah online sekitar ada 61 sekolah, sedangkan yang offline ada 12 sekolah,” jelasnya.
Solusi lain yang ditawarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, para guru yang bisa langsung ke rumah-rumah siswa untuk membagikan materi pembelajaran. “Tapi tidak semua guru bisa, cuman guru yang berdomisili di daerah situ,” kata Liana Penny. (kanalkalimantan.com/wahyu)
Editor : bie
-
HEADLINE19 jam yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
Bisnis2 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Riding Bersama Wali Kota, Salurkan Bansos Hari Jadi ke-25 Kota Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Ini Harga Beras di Pasar Bauntung Banjarbaru Pasca Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Ngamuk Pakai Parang di Sungai Tiung, ODGJ Dibawa ke Sambang Lihum