HEADLINE
Stadion Mini H Idak Mulai Diratakan, Ini Permintaan Pedagang Soal Proyek Relokasi Pasar Bauntung
BANJARBARU, Dibalik gerbang ini, dulunya berdiri bangunan besar dengan hamparan lapangan hijau yang cukup luas, dinamakan Stadion Mini Banjarbaru atau lebih dikenal dengan sebutan Stadion Mini H Idak. Area seluas 3,8 hektare ini biasanya digunakan masyarakat kota Banjarbaru untuk berolah-raga, serta menjadi tempat diadakannya kompetisi olah raga tahunan tingkat lokal.
Namun, sejak beberapa hari terakhir Stadion Mini H Idak mulai mengalami perubahan total. Masyarakat tidak lagi dapat masuk ke dalam area publik ini hingga beberapa bulan kedepan. Sebab, di penghujung tahun 2019 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru telah memulai rencana pembangunan Pasar Bauntung di area tersebut, diawali dengan pembersihan lahan.
Dari pantauan Kanalkalimantan.com, Senin (30/12), bangunan Stadion Mini H Idak yang biasanya nampak dari kejauhan, kini sudah tidak terlihat lagi. Bangunan tersebut telah rata dengan tanah dan yang nampak hanya bangunan posko penjagaan serta satu unit alat berat yang terparkir di dalam area tersebut.
Pun, wartawan sendiri tidak diperbolehkan masuk kedalam area ini. Satu papan proyek bertengger di depan gerbang bertuliskan bahwa pembangunan di Stadion Mini H Idak dibawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru melalui Bidang Cipta Karya.
Dipaparkan juga, nilai kontrak pembangunan Pasar Bauntung di area ini mencapai Rp 86,2 miliar atau lebih rincinya Rp 86.283.736.000, berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Banjarbaru tahun 2019 dan 2020.
Kontraktor pelaksana proyek ini, ialah PT Nindya Karya (Persero) Wilayah III dan Manajemen Kontruksi ialah PT Delta Banua. Lalu, dituliskan juga bahwa pembangunan Pasar Bauntung di area ini, ditargetkan memakan waktu hingga 390 hari.
Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, beberapa waktu sebelumnya telah membenarkan bahwa pembangunan Pasar Bauntung telah dimulai, usai pemenang lelang didapat. Ia mengatakan bahwa proyek ini akan ditargetkan selesai pada Desember 2020.
“Ini wujud komitmen kita untuk merelokasi pedagang di Pasar Bauntung. Lokasi pasar sebelumnya sudah tidak bisa ditata dan kapasitasnya juga terbatas,†kata Nadjmi, kepada awak media.
Rencana relokasi Pasar Bauntung memang telah lama diwacanakan oleh Pemkot Banjarbaru. Ambisi ini terus digalakan, mengingat Kota Banjarbaru belum memiliki pasar yang representatif untuk aktivitas ekonomi warga.
Tercatat, ada 1.100 pedagang -data Mei 2019-, yang rencananya akan direlokasi ke Pasar Bauntung yang menerapkan konsep tradisional modern, di jalan RO Ulin tersebut.
Seiring wacana ini berjalan dari waktu ke waktu, gelombang penolakan juga terus bermunculan dari para pedagang pasar yang tidak serta-merta mengamini rencana ini. Bahkan, setelah digelarnya pertemuan dan pembahasan antara Walikota Banjarbaru dan para pedagang pasar, justru hanya menemukan jalan buntu.
Alasan pedagang menolak rencana rekolasi pasar, karena khawatir dagangan mereka tidak laku di tempat yang baru. Hal tersebut mengingat lokasi pasar sebelumnya berada didekat jalan A Yani yang menjadi akses jalan utama kota Banjarbaru. Sedangkan, lokasi Pasar Bauntung yang akan dibangun di Stadion Mini H Idak, di wilayah Kelurahan Loktabat Selatan itu memiliki jarak cukup ke dalam dari jalan utama.
Lantas, apa tanggapan pedagang dengan dimulainya babak baru pembangunan Pasar Bauntung? Arif, salah satu pedagang pasar mengklaim bahwa sampai saat ini kebanyakan pedagang masih tidak setuju atas rencana relokasi tersebut.
“Ya, alasan terbesarnya kita masih tetap seperti dulu. Karena letaknya dan akses dari jalan utama yang jauh. Ada kekhawatiran akan penurunan jumlah pembeli,†katanya.
Meskipun begitu, bagi Arif sendiri sebenarnya tidak telalu mempermasalahkan rencana relokasi Pasar Bauntung selama ada ketentuan yang bisa ditepati pemerintah. Salah satunya, Tidak ada penambahan biaya atas relokasi.
“Soalnya di rapat terakhir sama para pedagang, Pemerintah bilang bakal mengenakan biaya tambahan. Ya, ga fair dong namanya relokasi, masa di sini sudah bayar di sana harus bayar lagi. Itukan di papan proyek Stadion Mini sudah ada tulisannya, ‘Proyek Ini Dibiayai Oleh Pajak Yang Anda Bayar’. Masa belum cukup ?,†tegas Arif.
Arif juga meminta Pemkot Banjarbaru untuk menyediakan akses yg mudah bagi para pembeli agar bisa dijangkau (terutama dari jalan utama), juga pemberian lahan bagi pedagang yang adil.
“Sebagai contoh, di pasar yang lama letak toko saya di depan dan saya punya 3 toko. Nah, di pasar yg baru saya tidak mau dapat yang letak tokonya di belakang atau di dalam. Apalagi cuma dapat 1 toko (ukuran toko juga harus sama),†katanya.
Selain itu, Arif juga meminta pemeritah untuk lebih ketat melakukan penertiban atas PKL yang tidak mengerti aturan, sehingga merugikan pedagang lain. Terakhir, ia juga meminta pengelolaan lingkungan yang jauh lebih baik, sebab di Pasar Bauntung saat ini sering mengalami kebanjiran.
Ihwal penolakan relokasi Pasar Bauntung, Walikota Banjarbaru memang mengakui hingga kini gelombang tersebut masih ada. Menurutnya, sebagai negara demokrasi ada yang suka dan tidak suka merupakan hal yang wajar. “Yang penting secara umum kita sudah melalui proses yang benar,†ujarnya.
Sementara itu, tekait awal dimulai pembangunan Pasar Bauntung di Stadion Mini H Idak, juga disoroti oleh wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru. Dalam hal ini, Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah, menyoroti lalu lintas kendaraan proyek.
“Kendaraan proyek harus hati-hati di Jalan RO Ulin, karena di situ akses jalan yang cukup padat. Saya juga minta tolong diperhatikan terhadap debu-debu dan materialnya kalau melintas, agar tidak mengaggu warga,†imbaunya. (rico)
Editor : Bie
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Tak Ada Gugatan di MK, Muhidin-Hasnur Menunggu Dilantik
-
Satpol PP Kab Banjar2 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU2 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet