Connect with us

HEADLINE

Survei Rampung, Denny Indrayana Segera Umumkan Calon Pendamping di Pilgub Kalsel!

Diterbitkan

pada

Denny Indrayana masih menyimpan calon pendampingnya di Pilgub mendatang Foto : fikri

BANJARBARU, Survei elektabilitas dan calon pendamping Denny Indrayana di Pilgub Kalsel telah rampung digarap lembaga independen. Rencananya mantan Wamenkumham tersebut hari ini, Kamis (19/12) bertolak ke Jakarta untuk mendengar paparan hasilnya. Tentu saja, hasil survei akan menjadi pertimbangan dalam memilih calon wakil gubernursebagai pasangan untuk melawan incumbent Sahbirin Noor yang santer dikabarkan berduet dengan H Muhidin!

“Ya, survei cawagub sudah selesai. Hari ini saya akan ke Jakarta untuk mendengarkan hasilnya. Pastinya survei akan jadi pertimbangan, disamping komunikasi dengan partai pendukung,” ungkapnya.

Ia mengatakan, survei internal telah dilakukan sejak awal Desember lalu. Dimana salah satu poin dalam survei juga terkait siapa yang layak menjadi bakal calon wakil gubernur. Setidaknya ada belasan nama yang masuk dalam penjaringan. Mengapa banyak? “Karena kita ingin pada tahapan awal ini kalau ada yang disebut, dimasukkan. Nama-nama yang banyak itu dari komunikasi, silaturahmi dengan masyarakat, tokoh politik dan relawan,” tambah Denny.

Meski demikian, Denny menyebut para kandidat cawagubnya berasal dari tiga latar belakang. Mulai unsur partai politik, birokrat, dan tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Untuk kriteria tentu yang mempunyai integritas dan berkomitmen melawan korupsi, memiliki intelektual dalam memimpin Kalsel, mudah diterima oleh seluruh masyarakat dan partai politik pengusung, serta sosok yang agamis,” terangnya.

Disinggung kapan cawagubnya akan dilauching, Denny mengatakan akan segera disampaikan sembari menunggu momentum yang pas. “Politik itu it’s about timing. Terkait pula dengan hari baik. Yang jelas proses saat ini sedang berjalan dan semakin positif,” katanya.

Di sisi lain, incumbent Sahbirin Noor santer disebut akan memilih mantan rival di Pilgub 2015, H Muhidin sebagai pasangannya. Mantan Walikota Banjarmasin tersebut sudah kepincut disandingkan dengan Sahbirin. Meski di Pilgub Kalsel tahun 2015 sempat bertarung sengit melawan pasangan Sahbirin Noor-Rudy Resnawan, Muhidin menganggap dunia politik bersifat dinamis.  “Memang kemarin saya menjadi rival, tapi siap juga bila memang dijadikan wakil,” ujarnya.

Alasan kubu incumbent memilih Muhidin mungkin realistis. Sebab mempertimbangkan surevi Lembaga Saiful Murjani Researc and Consulting (SMRC) pada 9 – 19 Oktober lalu, nama Muhidin menempati posisi pertama dengan persentase 11,9 persen sebagai cawagub Kalsel yang berpasangan dengan Sahbirin.

Setelah itu, ada sepuluh nama di bawah Muhidin, seperti Rudy Resnawan 7,5 persen, Rosehan Noor Bahri 7,3 persen, Mardani H Maming 6,2 persen, Aboe Bakar Alhabsy 4,7 persen, Zairullah Azhar 4,0 persen, Habib Abdurrahman Bahasyim 3,3 persen, Gusti Khairul Saleh 3,1 persen, Ibnu Sina 3,1 persen, Gusti Farid Hasan Aman 2,0 persen, dan Abdul Wahid 1,5 persen.

Saat ini PAN juga memiliki kekuatan elektoral yang patut diperhitungkan di Kalsel. Sebab pada Pileg 2019 lalu, partai besutan Amin Rais ini berhasil meraih 6 kursi DPRD Kalsel. Sedangkan Golkar sendiri meraih 12 kursi, disusul PDIP dan Gerindra dengan 8 kursi, baru kemudian PAN.

Pilihan Sahbirin untuk menggandeng Muhidin, tentunya bisa menyebabkan sejumlah kandidat Cawagub lain yang sebelumnya berharap digandeng incumbent, bisa patah hati. Diketahui, sebelumnya ada beberapa kandidat yang mengajukan calon sebagai pendamping Sahbirin.

Dari pendaftaran di Partai Golkar saja, setidaknya ada 5 nama. Mereka adalah Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, Gusti Syahyar, H Abdul Wahid, M Syaripuddin, dan H Rosehan NB. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Harian DPD Golkar Kalsel H Supian HK.

Sementara menanggapi kabar duet Sahbirin-Muhidin, PDIP Kalsel selaku parpol yang sejak kali pertama menyatakan dukungan, mengatakan baru sekadar isu. Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalsel M. Syaripuddin menepis. Bang Dien –sapaan akrabnya– menyebut, keputusan soal siapa yang akan dipilih menjadi bakal calon wakil gubernur tetap berada di tangan gubernur petahana. “Kita juga terus melakukan komunikasi politik bagaimana PDIP bersama Paman Birin bisa sama-sama membangun Kalsel,” tambahnya.

Pada Pilgub 2015 lalu, PDIP merupakan satu dari sekian partai politik yang tergabung dalam koalisi besar yang mengusung Paman Birin bersama wakilnya Rudy Resnawan saat itu. “(PDIP) sebagai partai yang terdepan dalam pencalonan Paman Birin, kita juga melihat ke depan bagaimana proses politik ini berjalan dan kita terus ikuti,” jelasnya.

Jika seandainya pasangan Paman Birin-Muhidin benar-benar terjadi, apakah PDIP akan mengusung kader sendiri di Pilgub mendatang? Bang Dien menyebut partainya masih wait and see, apalagi dirinya menyebut, peta politik di Kalsel cukup dinamis. “Kita lihat (nanti), karena politik itu dinamis. Apabila sampai waktunya, aka nada kejutan-kejutan yang mungkin yang dilakukan baik dari PDIP maupun Paman Birin sendiri,” pungkasnya.(cel/fikri)

Reporter : Cel/fikri
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->