Connect with us

HEADLINE

Tak Timbulkan Aroma Menyengat, Jokowi Puji TPA Regional Banjarbakula, Begini Sistemnya

Diterbitkan

pada

Presiden Jokowi saat berada di TPA Regional Banjarbakula, Jum'at (7/2/2020). foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem sanitary landfill di TPA Regional Banjarbakula dinilai ramah lingkungan hingga tidak memunculkan aroma sampah yang menyengat.

Menurut Presiden Jokowi (Joko Widodo), TPA Regional Banjarbakula sangat bersih dan tertata dengan baik. Ditambah lagi, lokasi dibangunnya TPA berada jauh dari pemukiman penduduk dan dari sisi managemen yang bagus, membuat pengelolaan sampah lebih dimudahkan.

“Tapi, tidak semua kota yang ada di Indonesia cocok dengan sistem di TPA ini. Sistem seperti TPA Banjarbakula memang sudah ada di beberapa provinsi, seperti di Bali dan Kaltim. Namun, pertama kalinya di Indonesia, ada TPA yang merupakan gabungan dari 5 daerah dalam satu provinsi,” katanya usai meresmikan TPA Regional Banjarbakula, Jumat (7/2/2020) sore.

TPA ini dilengkapi 4 sel landfill dengan luas total 15 hektare. Pembangunan terdiri dari bangunan unit pengolah lindi, bangunan cuci kendaraan, bangunan garasi,pembangunan jalan operasi, bangunan jembatan timbang, pengadaan aliran listrik PLN, kantor dan pos jaga, pekerjaan bangunan gerbang, pagar keliling dan tapping air bersih.

TPA Regional Banjarbakula yang diresmikan Presiden Jokowi, Jum’at (7/2/2020). foto: rico

Penggunaan sistem sanitary landfill pada TPA ini bertujuan untuk membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan terpapar bau dari timbunan sampah. Adapun cara kerja sistem sanitary landfill ini sampah yang masuk adalah sampah sisa atau 30 persen dari sampah awal yang telah dipilah dan dipilih.

Baca juga: Jokowi: TPA Banjarbakula Bisa Jadi Contoh Penanganan Sampah Provinsi Lain

 Sampah kemudian dilapis tanah. Berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut.

“Intinya sistem ini sangat ramah lingkungan. Bahkan, air sampahnya diproses hingga tidak mengandung zat kimia sama sekali,” tuturnya.

Terakhir, Jokowi juga menegaskan bahwa jangan seluruh seluruh sampah yang ada di Kalsel bertumpu pada TPA Regional Banjabakula. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar mengelola sampah secara mandiri, terutama sampah yang bisa didaur ulang.

TPA Regional Banjarbakula di kota Banjarbaru. foto: kemenpupr

“TPA ini bisa digunakan 7 sampai 8 tahun. Tapi kalau semua sampah ditumpuk di sini, ya umur TPA ini juga gak akan lama. Maka dari itu masyarakat harus mengelola sampah secara mandiri. Pemerintah Daerah harus bisa mengedukasi masyarakat karena ini sangat penting,” imbau Jokowi.

TPA sampah regional Banjarbakula telah dibangun sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pengerjaan pada 30 November 2018. Namun, saat mulai beroperasi, warga di kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka melakukan aksi blokade jalan, lantaran ratusan armada sampah setiap harinya melalui pemukiman rumah mereka.

Pun, dengan solusi dibangunnya alternarif jalan baru yang memanfaatkan area perkebunan, TPA Regional Banjarbakula akhirnya kembali beroperasi pada akhir Desember 2019. Total Pembangunan TPA Regional Banjarbakula ditafsir mencapai Rp 149 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multiyears contract) 2017-2018. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->