Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Tanam Padi Apung di Desa Banyu Hirang Menuai Panen

Diterbitkan

pada

Panen perdana metode tanam padi apung di Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amuntai Selatan, Kamis (6/6/2024). Foto : diskominfohsu

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Mengoptimalkan lahan rawa, penggunaan inovasi tanam padi dengan metode apung oleh Kelompok Tani Karya Makmur Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kini tampak membuahkan hasil.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian HSU, Noor Ilham, mengatakan, penanaman padi dengan metode apung tidak terlepas dari kondisi wilayah HSU yang banyak terendam air, salah satunya di Desa Banyu Hirang.

Tanam padi apung merupakan cara alternatif bagi masyarakat untuk memproduksi dan memanfaatkan lahan meski tergenang air.

Baca juga: Gedung Baru DPRD Kalsel Habiskan Rp264 Miliar, Satu Wakil Rakyat Satu Ruangan

“Ini salah satu alternatif pertanian tanaman padi, melalui Dinas Pertanian berkejasama dengan Bank Indonesia mendukung metode ini dikembangkan di Desa Bayu Hirang,” ungkapnya kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (6/6/2024).

Diakui Noor Ilham, kedepan Dinas Pertanian HSU akan terus mengevaluasi dan menganalisis keberlanjutan metode tanam padi apung.

“Saat ini pengembangan padi apung di Banyu Hirang sebanyak 275 styrofoam, 1 styrofoam dengan ukuran 1×2 meter. Lahan yang ditanami padi apung luasnya 30 meter kali 30 meter, dan untuk di Desa Banyu Hirang bisa dikembangkan seluas 1 hektare,” bebernya.

Baca juga: Presiden Jokowi Memulai Groundbreaking PLN Hub di Jantung IKN

Pada tahun 2024 ini, kata Ilham, selain di Desa Banyu Hirang juga dikembangkan metode padi apung di beberapa desa lainnya.

“Ada di Desa Kalumpang Luar dan Murung Panti Hulu, Kecamatan Babirik. Dua lokasi itu sudah tanam, rencana selanjutnya juga diujicoba di Desa Tapus dan Pinang Habang,” sebutnya.

“Semoga dengan adanya metode ini dapat memotivasi bagi para petani, walaupun penuh air, kita masih bisa produksi padi,” harapnya.

Sementara itu, saat mengikuti syukuran panen perdana padi apung Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Akhmad Rijani memberikan apresiasi yang tinggi atas hasil yang telah didapatkan para petani.

Baca juga: Tiga SMP Masih Buka Pendaftaran PPDB Hingga Juli

Sumber daya alam HSU yang didominasi lahan lebak 89 persen menjadi tantangan sekaligus peluang untuk dioptimalkan, sehingga memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kita sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Tani Karya Makmur yang telah menjadi pioneer dalam penerapan tanam padi apung di HSU,” katanya.

Teknologi padi apung merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani di HSU, khususnya saat musim penghujan yang menyebabkan ketelambatan masa tanam bagi petani di daerah rawa permanen.

“Percontohan tanam padi apung ini kita harapkan dapat menginspirasi petani dan menjadikan solusi tanam padi pada musim hujan, dimana beberapa tahun ini kita mengalami gagal tanam, dan saya ucapkan terima kasih kepada para petani dan semua pihak yang telah berkontribusi,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->