KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar terus berkomitmen melakukan pembongkaran jamban-jamban apung yang berada di Sungai Martapura. Program sanitasi tersebut menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Banjar sesuai visi misi Bupati Banjar yang mencanangkan penghapusan 1000 jamban apung.
Penghapusan jamban apung bagian dari upaya meningkatkan sanitasi dan mendorong masyarakat hidup lebih sehat. Hal tersebut disampaikan Bupati Banjar KH Khalilurrahman pada saat kick off penghapusan jamban apung, di Desa Tambak Baru, Kecamatan Martapura Kota, Kamis (5/2/2020).
Kepemimpinan Bupati Banjar KH Khalilurrahman yang memasuki tahun kelima, telah dibongkar jamban apung dari tahun 2016 hingga tahun 2020 ini sebanyak 913 buah jamban apung dan masih tersisa 87 buah jamban apung dari target 1000 buah jamban apung.
Dimana pada pelaksanaan pembongkaran jamban apung di desa Tambak Baru ini, dibongkar sebanyak 122 jamban apung dari 5 desa pada 5 kecamatan di Kabupaten Banjar.
“Upaya meningkatkan layanan sanitasi ini tidaklah mudah, karena ini telah menjadi semacam tradisi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan terbiasa buang hajat di sungai. Faktor lainnya juga seperti kurangnya kesadaran, ekonomi lemah, lahan rawa, serta terbatasnya lahan dan besarnya pendanaan,†ungkap Bupati Banjar.
Sebagai ganti pembongkaran jamban apung Pemkab Banjar menyiapkan WC komunal dengan septik tank sebagai alternatif bagi masyarakat, bukan asal bongkar, ucap Guru Khalil sapaan akrab Bupati Banjar tersebut.
Guru Khalil juga menjelaskan pada kepada masyarakat berdasar penelitian, air di Sungai Martapura mengandung bakteri e-colli mencapai 9.000 hingga 10.000 ppm (part per milion) dimana hal tersebut berada di atas ambang batas normal.
“Oleh karena itu, kita ingin masyarakat hidup sehat dan bersih, melalui kick off penghapusan jamban apung,†ucap Bupati Banjar.
Sementara itu, Plt Kadis PUPR Banjar HM Hilman yang juga menjabat sebagai Sekda Banjar menyampaikan pada tahun 2020 ini, pelaksanaan kegiatan pembongkaran jamban apung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan menghapuskan sebanyak 278 unit jamban terapung dan membangun sanitasi sebanyak 180 unit.
“Mudah-mudahan di akhir tahun 2020 hingga awal Januari 2021, sebanyak 1.341 unit jamban terapung dapat kita hapuskan sebagai program berkelanjutan, digantikan dengan pembangunan sanitasi antiseptik individu yang memenuhi standar,†terangnya. (mckominfobanjar/ags/prs)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) punya 'pekerjaan rumah' berat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tim kuasa hukum Juwita wartawati media online meminta Oditurat Militer (Odmil) III-15… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Sahrujani membuka bimbingan manasik haji bagi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tersangka Kelasi I Bahari Jumran dipastikan dipecat sebagai anggota TNI Angkatan Laut… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Pontianak melalui Yayasan Baitul Maal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno bersama Wakil Bupati Dodo melaksanakan panen raya… Read More
This website uses cookies.