Kabupaten Banjar
Tarik Minat Tenaga Medis, Pemkab Banjar Naikkan Gaji hingga 60 Persen
MARTAPURA, Guna menarik minat para tenaga medis untuk bekerja di Kabupaten Banjar, Pemkab melakukan beberapa macam cara. Di antaranya menaikkan gaji atau honorarium tenaga medis yang mau bertugas di kota berjuluk serambi mekkah ini.
Tak tanggung-tanggung, kenaikan gaji atau honor bisa mencapai 60 persen. Jika semula mereka hanya bisa mendapatkan Rp 1,6 juta per bulan, mulai awal Januari 2019 naik menjadi Rp 2,5 juta. “Kami berharap dengan menaikan honor bagi tenaga medis akan mampu menarik minat kalangan dokter maupun apoteker untuk bertugas di Kabupaten Banjar,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar Ikwansyah, Senin (7/1).
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Banjar membutuhkan 10 orang dokter (4 dokter umum, 6 dokter gigi), serta 15 orang apoteker. Mereka akan ditempatkan di di luar Kota Martapura. Di antaranya di puskesmas di wilayah Kecamatan Simpangempat, Pengaron, Sungaitabuk, Paramasan, Sungaipinang, Tatahmakmur, Aluhaluh, Beruntungbaru, Karangintan.
“Bagi yang berminat bisa memasukkan berkas lamarannya kepada kami (Dinkes Banjar). Yang memenuhi syarat akan dikontrak selama setahun dan bisa diperpanjang,” ungkapnya dilansir tribunnews.com.
Ikwansyah menegaskan, mereka yang diterima nantinya tidak boleh berhenti atau meninggalkan tugas. Ada sanksi administratif bagi yang melanggar seperti tidak akan diberi surat rekomendasi ketika ingin bekerja di tempat lain. “Itu sifatnya normatif saja atau memang sudah sewajarnya begitu. Kami berharap nanti betah dan bertahan lama bertugas di Banjar. Selain honor bulanan, kami juga memberikan tunjangan-tunjangan termasuk fasilitas lainnya,” tandasnya.
Dikatakannya, tugas dokter PTT yang dibutuhkan saat ini memang tidak ringan karena harus bertugas di tempat terpencil. Karena itu, Pemkab Banjar juga selalu memberikan perhatian khusus di antaranya secara bertahap menaikkan gaji maupun penyediaan fasilitas penunjang kerja.
Tenaga dokter dan apoteker yang dibutuhkan saat ini terbuka untuk umum. Siapa pun, lulusan dan dari daerah manapun bisa diterima selama memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. “Lain halnya untuk tenaga bidan atau perawat. Khusus yang ini kami utamakan yang berasal dari daerah, terutama yang berdomisili di lokasi tugas yang diperlukan,” terangnya.
Saat ini hampir semua desa di Banjar telah ada petugas bidannya. Kecuali di Desa Selatmakmur, Kecamatan Beruntungbaru, yang sejak setahun terakhir lowong. Hal ini terungkap pada Rapat Evaluasi Program Kampung KB di Hotel Aston, pekan lalu.
Saat itu Sekda Banjar H Nasrunsyah langsung menyikapi persoalan tersebut dan akan segera mengintruksikan ke Dinas Kesehatan untuk mengatasinya. Langkah yang akan ditempuh Dinkes Banjar yakni menugaskan bidan di desa terdekat untuk memberikan layanan di Selatmakmur.
Kalangan warga di Kabupaten Banjar berharap Pemkab Banjar segera menutupi kekurangan tenaga m
edis, khususnya di wilayah terpencil. Pasalnya umumnya tempat yang jauh dari kota selalu dihindari sehingga masyarakat menjadi kesulitan ketika ingin mendapatkan pelayanan medis.( trb)
Editor: Chell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Mengubur Demokrasi, Meniadakan Pilkada Banjarbaru 2024
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPU Kalsel: Pilwali Banjarbaru Tidak Masuk Klasifikasi Kotak Kosong
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pilwali Banjarbaru: Coblos Paslon Dibatalkan Terhitung Suara Tidak Sah
-
HEADLINE18 jam yang lalu
Nyoblos di TPS 026 Sungai Besar, Lisa Halaby: “Insya Allah, Apapun Hasilnya Nanti Kita Lihat”
-
HEADLINE3 hari yang lalu
#Save Demokrasi Banjarbaru: Hak Pilih Warga Dibungkam
-
HEADLINE15 jam yang lalu
Hitung Cepat Tim Pemenangan Muhidin-Hasnur Unggul 83 Persen di Pilgub Kalsel