Connect with us

HEADLINE

TERUNGKAP. Ini Latar Belakang Pembunuhan Sadis Menantu yang Dikubur di Tengah Sawah

Diterbitkan

pada

Kasus pembunuhan sadis menantu di Tamban yang bikin geger warga Batola. foto: emergency

KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Pembunuhan sadis seorang menantu oleh mertua di Desa Jelapat Baru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola, sempat membuat geger. Mayat sang menantu yang diketahui bernama Hairudin (32), asal Desa Anjir Serapat Muara 1, Kecamatan Anjir Muara, Batola, yang menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di tengah sawah sejak Senin (2/3/2020) lalu.

Lalu, apa yang melatari pembunuhan anggota keluarga ini?

Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, peristiwa pembunuhan tersebut diawali adanya cekcok antara korban dengan istrinya. Hal yang sudah menjadi ‘bumbu’ rumah tangga ini lantas diadukan oleh istri korban kepada ayahnya Sutrisno (50).

“Awalnya cekcok rumah tangga, akhirnya istri korban ini kabur ke rumah orang tuanya, dan di sana dia bercerita. Akhirnya ayahnya pun emosi dan marah terhadap menantunya,” ujar Kasat Reskrim Polres Batola, AKP Edi Yulianto saat dikonfirmasi, Jum’at (6/3/2020) siang.

Menurut AKP Edy, sebelum menghabisi menantunya, Sutrisno sempat mondar-mandir antara rumahnya dan rumah menantunya. Namun, karena tak kunjung menemukan menantunya, dia  kemudian menunggu menantunya itu di tengah jalan.

Tak lama setelah menunggu, Hairudin pun melintas dan bertemu dengan mertuanya. Saat bertemu itulah korban dihabisi menggunakan kayu yang sudah dipersiapkan oleh Sutrisno.

“Setelah mendengar cerita anaknya itu, Sutrisno kemudian pergi mencari menantunya, dan ketemu di jalan, saat ketemu langsung dihabisi dengan kayu,” jelasnya.

Mengetahui menantunya telah tewas, Sutrisno pun kemudian membawa jasad Hairudin ke areal persawahan yang tak jauh dari tempat korban dihabisi.

Proses evakuasi jenazah Hairudin. foto: emergency

Sebelum dikubur, Sutrisno menghubungi anaknya yang tak lain lain adalah istri korban. Istri korban datang dan bahkan sempat ikut membantu ayahnya menguburkan suaminya. Korban kemudian dikubur dan ditinggalkan begitu saja. “Saat korban tewas, mertuanya bawa jasad itu ke sawah, di sana dia kubur seadanya, ironisnya istrinya ikut menguburkan,” ungkapnya.

Empat hari kemudian, tepatnya Kamis (5/3/2020) sore, kasus ini terungkap. Istri korban yang tak tahan dan merasa tertekan serta bersalah datang menemui keluarga sang suami. Di sana, istri korban menceritakan perbuatan ayahnya. “Terungkapnya dari istri korban sendiri, dia bercerita ke keluarga suaminya, setelah itu keluarga suaminya lapor polisi,” jelasnya.

Tak lama setelah menerima laporan dari keluarga korban, polisi pun langsung mengejar pelaku. Pelaku berhasil ditangkap di rumahnya dan dibawa ke Mapolres Barito Kuala untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi memastikan jenazah Hairudin (32), asal Desa Anjir Serapat Muara 1, Kecamatan Anjir Muara, Batola, yang menjadi korban pembunuhan oleh mertuanya, dikubur ditengah sawah sejak Senin (2/3/2020) lalu. Tapi berkat kecurigaan pihak keluarga korban, akhirnya kasus pembunuhan ini terungkap.

Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 09.00 Wita, keluarga korban yang sempat menaruh curiga kembali mendatangi lagi ke rumah tersangka di Desa Jelapat Baru, Handil Derawan, RT 10 untuk menanyakan kepada istri korban. Mereka mendesak agar istrinya berkata jujur perihal keadaan suaminya yang tidak pulang selama beberapa hari.

Warga menggotong jenazah korban Hairudin setelah ditemukan. foto: emergency

Lantaran didesak, akhirya sang istri buka suara. Ia mengatakan kalau suaminya dibunuh oleh orangtuanya. “Saya dan ibu tiri saya tidak ikutan. Cuma ikut membantu orang tua menguburkan saja,” kata sumber tersebut menirukan perkataan istri korban.

Nah, berbekal informasi tersebut, selanjutnya istri korban menunjukan letak penguburan korban Hairudin yang telah dikubur pada hari Senin (2/3/2020) . Keluarga korban pun selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Anjir Muara dan anggota Polsek Anjir Muara ke TKP dan menghubungi anggota Polsek Tamban, memberitahukan bahwa di wilayah hukum Tamban ada kejadian pembunuhan.

Dalam kasus ini, polisi selain mengamankan tiga orang untuk dimintai keterangan, juga membawa tiga barang bukti seperti 1 (satu) buah cangkul, 1 (satu) buah kayu, dan 1 (satu) buah terpal.

Lokasi Hairudin dikubur setelah dihabisi mertuanya sendiri. foto: emergency

Sebelumnya diberitakan, istri korban sempat membuat rekayasa laporan polisi kalau suaminya tidak pulang beberapa hari ke rumah. Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com di lapangan, pada Minggu (1/3/2020), kelùarga korban mencari korban yang diketahui bernama Hairudin (32), asal Desa Anjir Serapat Muara 1 Kecamatan Anjir Muara, Batola, di sekitar TKP sampai ke rumah mertuanya. Namun korban tidak juga ditemukan.

Selanjutnya, keluarga korban pada hari Selasa (3/3/2020) menanyakan keberadàn korban kepada istrinya. Oleh istrinya, dikatakan suaminya Hairudin sedang bekerja dan belum pulang.

Tapi, akhirnya pada Rabu (4/3/2020), istri korban merekayasa melaporkan ke Polsek Anjir Muara kalau suaminya hilang. “Istri korban membuat laporan palsu kalau suaminya tidak pulang ke rumah selama beberapa hari,” ungkap sumber polisi.

Sementara dalam laporannya, Polsek Tamban mengatakan mengamankan dua tersangka yakni atas nama Sutrisno (50) dan Galuai (43). (kanalkalimantan.com/rdy)

Reporter : rdy
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->