Connect with us

Kota Banjarbaru

Tiap Doa Selalu Teriring, Rudy Ariffin Tak Kuasa Hadiri Pemakaman Guru Zuhdi

Diterbitkan

pada

Kenangan H Rudy Ariffin, Aditya, bersama KH Zuhdiannoor pada suatu acara Foto : ist/dok rudy ariffin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Berpulangnya Tuan Guru KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi, Sabtu (2/5/2020) kemarin, meninggalkan duka yang mendalam. Termasuk bagi para tokoh Banua, salah satunya H Rudy Ariffin.

Tapi kemana Gubernur Kalimantan Selatan 2005-2015 itu saat berpulangnya Guru Zuhdi? Saat penjemputan di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru maupun hingga pemakaman selesai dilaksanakan, ia tak juga terlihat. Padahal ia dikenal sangat dekat dan sering menghadiri majelis Tuan Guru Zuhdi. “Kami tak sanggup berhadir,” terang H Rudy Ariffin melalui staf pribadinya, Khairil Anwar, Selasa (5/5).

Selain terlalu banyak kenangan yang tak bisa terlupakan, kepulangan Guru Zuhdi juga menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam. “Rasa masih tak percaya. Rabu hingga Kamis petang, 29 dan 30 April 2020, kami masih SMS-SMSan dengan beliau,” lanjut Khairil.

Dijelaskannya, pada Rabu (29/4/2020 dini hari, ia dan H Rudy Ariffin mengirimkan pesan singkat, menanyakan kabar Sang Guru yang di media sosial disebutkan tengah sakit. “Guru memberikan jawaban menjelang sahur. Ujar beliau; ‘Tolong do’a, minta rela’. Jawaban ketawadhuan yang begitu khas dari beliau,” kenang Khairil.

Selanjutnya, ia dan Rudy Ariffin pun mengirimkan SMS balasan, menyampaikan do’a, namun tidak berani (tidak enak) untuk menanyakan lebih lanjut tentang sakit beliau.

“Tapi Kamis (30/4) sekitar pukul 10.35 Wita, masuk lagi SMS dari Guru. Beliau mengabarkan sakit yang beliau alami, dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Lagi-lagi beliau menyampaikan permohonan do’a. Kami cukup kaget membaca isi pesan itu. Sebab selama ini beliau tampak selalu sehat,” kenang Khairil lagi.

Akhirnya, ia dan Rudy Ariffin pun memberanikan diri untuk menanyakan dimana beliau dirawat dan sebagainya. Dijawab oleh Guru Zuhdi pada Kamis itu sekitar pukul 18.00 Wita. Beliau menerangkan nama rumah sakit dan sejumlah dokter yang merawat beliau.

“Kami selanjutnya mengirimkan SMS balasan dengan menyampaikan; ‘InsyaaAllah lancar Guru. InsyaaAllah

Pian kembali pulih, semakin sehat, semakin bugar dari sebelumnya,” sambung Khairil.

Setelah itu, pihaknya menahan diri untuk bertanya langsung, khawatir mengganggu waktu istirahat Sang Guru. Komunikasi lanjutan dilakukan melalui keluarga H Hasnuryadi Sulaiman dan H Norhin yang diketahui membantu menghandle penuh proses pengobatan Tuan Guru Zuhdi di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

“Hingga Jum’at tengah malam menjelang Sabtu dini hari, kami masih berkomunikasi tentang kesehatan Guru Zuhdi. Komunikasi kami lakukan dengan menghubungi Ibu Hj Hasnuryani Sulaiman, adik dari Pak Hasnuryadi Sulaiman. Disampaikan oleh Bu Ani (sapaan akrab Hj Hasnuryani, red), Guru Zuhdi luar biasa tawadhu. Di tengah sakitnya, beliau disebutkan benar-benar ikhlas, tidak pernah mengeluh apapun, dan selalu tersenyum,” ungkap Khairil.

Komunikasi yang intens juga dilakukan dengan H M Aditya Mufti Ariffin, putra H Rudy Ariffin yang kebetulan sedang ada di Jakarta. “Dengan Pak Ovie (sapaan akrab H M Aditya Mufti Ariffin), kami bahkan membicarakan kesehatan Guru Zuhdi hingga subuh Sabtu itu. Sekitar pukul 04.30 Wita, Pak Ovie menyampaikan niat; sekitar pukul 10.00 akan menengok Guru Zuhdi ke Medistra. Namun pukul 07.45 Wita, kabar duka datang mendahului. Innalilahi wa Inna Ilaihi Roji’un,” pungkas Khairil.

H Rudy Ariffin sendiri saat diminta curahan perasaannya, mengaku sangat kehilangan atas kepergian Tuan Guru Zuhdi. “Kita akan sangat merindukan beliau. Sampai sekarang, kita masih selalu terbayang dan terkenang kebersamaan dengan beliau. Tapi bagaimanapun, kita juga harus mengikhlaskan kepulangan beliau,” ujar H Rudy Ariffin.

Kita sangat menyayangi beliau. Namun, lanjut H Rudy Ariffin, ternyata Allah SWT dan Rasulullah SAW lebih sayang lagi pada beliau. “InsyaaAllah beliau husnul khatimah. Beliau berpulang pada bulan Ramadhan dengan senyuman yang khas. Tinggal kitanya, mudah-mudahan saat waktunya berpulang, juga husnul khotimah seperti beliau,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->