Lifestyle
Tour ‘Sosial’ Bold Riders Banjarmasin, Berpetualang Sembari Hidupkan Ekonomi Warga
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kolaborasi 11 komunitas motor yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin memiliki misi sosial di tengah tour yang mereka lakukan. Salah satunya, membangkitkan perekonomian masyarakat saat pandemi Covid-19, dengan membeli makanan di toko kelontong dalam setiap perjalanan.
Seperti yang mereka lakukan saat berbelanja di Toko DRP Azzam saat rolling city. Sebagian dari mereka membeli minuman, sebelum melakukan kegiatan untuk mendukung kebangkitan wisata di Hutan Pinus Mentaos.
Ahmad Sholikhin mengatakan apa yang dilakukan komunitas motor Banjarbaru dan Banjarmasin ini tak sekadar mampir untuk membeli minuman. Tetapi mereka juga ingin membangkitkan perekonomian masyarakat yang sempat dihantam pandemi.
“Kami memang sengaja mampir ke toko-toko kecil seperti Toko DRP Azzam ini. Selain dekat, apa yang kami lakukan juga ikut membantu meningkatkan penjualan di toko tersebut. Mungkin tak seberapa, tapi paling tidak ini adalah wujud dukungan kami kepada mereka,” ujar Likin, sapaan Ahmad Sholikhin.
Toko DRP Azzam yang terletak di Jalan Binamarga, RT 05/RW 03, Kelurahan Guntung Paikat, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan perlahan kembali ramai pembeli.
Penjualan di toko kelontong ini mulai menggeliat setelah sempat dihantam badai pandemi COVID-19.
Ani Srikandi, pemilik Toko DRP Azzam menuturkan pandemi Covid-19 membuat omset penjualan di tokonya merosot tajam. Bahkan, penurunan omset di toko yang menjadi bagian dari Djarum Retail Partnership miliknya ini mencapai lebih dari 50 persen.
“Sebelum adanya pandemi, omset toko kami yang buka mulai dari jam 6 pagi hingga jam 10 malam bisa mencapai Rp3 juta per hari. Minimal Rp2 juta bisa kami dapatkan. Tapi di awal pandemi, untuk mendapat Rp1,5 juta saja berat sekali karena saat itu banyak orang takut keluar rumah,” tutur wanita yang akrab disapa Srikandi ini, Selasa (29/9/2020).
Menurut ibu satu anak ini, penurunan omset di tokonya terjadi karena para mahasiswa harus belajar secara daring.
Tidak ada lagi aktivitas belajar di kampus. Padahal Toko DRP Azzam letaknya tidak jauh dari Kampus Uniska Banjarbaru.
Beruntung, di saat omset penjualan di toko kelontongnya merosot, usaha Srikandi lainnya berupa warung aneka sayuran matang tidak terpengaruh.
Bahkan dari warungnya yang menyediakan lebih dari 50 menu masakan diantaranya oseng kangkong, oseng pare, sayur lodeh, hingga ikan asing tersebut, Srikandi bisa meraup omset hampir Rp3 juta per hari. Warung tersebut buka dari jam 11.30 hingga 17.00 Wita.
“Jadi usaha saya ini saling melengkapi. Di saat toko sembako sepi, warung aneka sayuran tetap ramai pembeli. Sebagian besar pelanggan warung ini adalah pegawai kantoran yang mencari makan siang, di samping warga sekitar juga,” tandasnya.
Namun kini Srikandi sedikit kembali bisa bernafas lega. Setidaknya sejak dua bulan terakhir, penjualan di Toko DRP Azzam mulai membaik dan omsetnya sudah mendekati saat sebelum pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah penjualan di Toko DRP Azzam mulai kembali ramai. Di sini, yang paling laku adalah minuman.
Mungkin karena lokasi toko di pinggir jalan, jadi banyak orang mampir untuk membeli minuman atau rokok,” ujar Srikandi. (Kanalkalimantan.com/rico)
Editor : Cell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPK Pasang 8 JPU Perkara Korupsi Dinas PUPR Kalsel
-
Lifestyle2 hari yang lalu
Ide Kreatif Anak Muda Peduli Lingkungan Dituangkan dalam Kertas Kebijakan
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Pemkab Banjar Serahkan Penghargaan Proklim dan Adiwiyata, Ini Daftar Penerima Penghargaan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Turunkan 413 Personel Pengamanan Nataru di Banjarbaru
-
Kalimantan Timur2 hari yang lalu
Tetangga Sendiri Dihabisi Secara Brutal Ayah dan Anak di Samarinda
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Operasi Lilin Intan 2024 Dimulai, Ini Kata Kapolres HSU