Kalimantan Selatan
Tradisi Baayun Maulud Museum Lambung Mangkurat, Meneladani Nabi Sejak Dini
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Ratusan masyarakat berkumpul di halaman Meseum Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalimantan Selatan, mengikuti iringan prosesi tradisi Baayun Maulud memperingati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Kamis (3/9/20224) siang.
Sebanyak 276 peserta terdiri dari 112 anak laki-laki dan 164 anak perempuan berpartisipasi dalam tradisi yang sarat akan nilai spritual dan sejarah. Lantunan salawat menggema di halaman Museum Lambung Mangkurat.
Suasana semakin meriah karena tak hanya diramaikan oleh anak-anak, tapi Baayun Maulud juga diikuti oleh orang dewasa hingga para lansia.
Baca juga: 54 Ribu Butir Ekstasi dan 4,97 Kg Sabu Diungkap Polda Kalsel
Peserta termuda, adalah seorang bayi berusia 1 bulan 12 hari bernama Zahra dan peserta tertua, Hj Siti Syamsiah usia 76 tahun 10 bulan, menjadi perhatian. Adapula peserta paling jauh datang dari Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pjs Wali Kota Banjarbaru Dra Hj Nurliani MAP yang hadir turut memaknai kegiatan tradisi Baayun Maulud tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur dan cinta atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun juga sebagai upaya melestrarikan nilai dan budaya yang telah diwariskan turun-temurun urang Banjar.
“Adanya Baayun Maulud ini kita mengharapkan masyarakat tetap melestarikan nilai dan budaya yang sudah ada,” ujar Pjs Wali Kota Banjarbaru Nurliani saat diwawancarai, Kamis (3/9/2024) siang.
Baca juga: Safari Silaturahmi Pjs Wali Kota Banjarbaru ke Forkopimda
Melihat antusias masyarakat mengambil berkah atas keluhuran dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dalam peringatan maulid.
Datang dari Banjarbaru Utara, Yuliana tak ingin melewatkan kesempatan istimewa ini. Terlebih hari ini ini, merupakan tradisi tahunan yang ia ikuti setiap bulan Maulid Nabi.
“Saya mengajak 3 anak saya dan saya sendiri untuk ikut Baayun Maulud,” ujar Yuliana, salah satu peserta Baayun Maulud.
Baca juga: Modus Petinggi Bank Kalbar Korupsi Lahan Kantor Rp30 Miliar
Sebagai suku Banjar yang mendiami Kalsel, sejak kecil dirinya telah ditanamkan secara turun temurun untuk ikut turut mengikuti tradisi Baayun Maulud ini.
“Kalau kita bernazar dan berdoa semoga terkabul nazarnya, bernazar apa saja Insya Allah kabul,” tuntasnya.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor memaknai dari tradisi Baayun Maulud dengan harapan anak-anak mereka nantinya bisa memiliki akhlak mulia seperti yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: BBM Indonesia Terburuk di Asia Tenggara, Pemicu Polusi Udara Berbahaya
“Baayun Maulid adalah sebuah tradisi, sebuah kebudayaan yang patut dilestarikan, karena Nabi Muhammad bagi kita kaum muslimin adalah memberikan pembelajaran kepada anak-anak,” ujar Gubernur Kalsel.
“Semoga kegiatan ini lestari seperti museum itu sendiri melegendaris,” tuntas Gubernur. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
pilkada 20241 hari yang lalu
Dilaporkan ke Bawaslu Kalsel Soal Tindak Pidana Pemilu, Syaifullah Tamliha Dipanggil Klarifikasi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Demo Warga Respon Suara Tidak Sah ‘Menang’ Pilwali Banjarbaru, Tuntut Pilkada Ulang!
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Warga Pendemo Minta KPU Banjarbaru Tunda Penetapan Hasil Pilwali
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Forum Ambin Demokrasi: Pilwali Banjarbaru Layak Diulang
-
HEADLINE13 jam yang lalu
Sah! Lisa Halaby-Wartono Pemenang Pilwali Banjarbaru
-
Dishut Kalsel3 hari yang lalu
Dishut Kalsel Tanam Bibit Pohon Trembesi Disepanjang Jalan Awang Peramuan