Connect with us

HEADLINE

TRAGEDI KANJURUHAN: Kematian Terbesar Kedua Ajang Sepak Bola di Dunia

Diterbitkan

pada

Anggota tim identifikasi gabungan dari Polres Malang dan Polda Jatim melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kerusuhan di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc

KANALKALIMANTAN.COM, MALANG – Tragedi Stadion Kanjuruhan berdarah yang menewaskan ratusan Aremani menjadi episode paling berdarah pertandingan sepak bola di Indonesia, dan kedua di dunia setelah tragedi Peru pada 1964.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang didukung pemerintah mengatakan 153 Aremania tewas, sementara klub sepak bola Arema menyebutkan jumlahnya 182. Sementara itu, Kepala Polda Jatim Irjen Nico Afinta menyebut 127 orang meninggal dan 180 orang masih menjalani perawatan.

Sementara ari BPDB Provinsi Jawa Timur disebutkan 174 meninggal dunia, sebut Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, dikutip dari Suara.com –jaringan Suara.com. Emil menyebut data tersebut merupakan data yang berhasil dihimpun oleh pihak BPBP Jawa Timur.

Angka tersebut bertambah sekitar, 44 orang lantaran data sebelumnya korban meninggal dunia hanya mencapai 130 orang.

 

Baca juga  : Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah Jadi 174 Orang

Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini terjadi setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan sekor 2-3 dalam lanjutan laga Liga I Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).

Dalam jejak sejarah tragedi kematian akibat sepak bola di dunia, dikutip dari priceonomics.com, diperkirakan ada 3,5 miliar penggemar sepak bola di seluruh dunia. Dengan demikian wajar bila olah raga ini disebut sebagai yang paling populer di dunia.

Dalam sekali laga, akan ada ribuan penonton memenuhi stadion. Kondisi ini sering kali menyebabkan keadaan tidak terkendali. Apalagi jumlah petugas keamanan yang hadir juga kerap tidak sebanding dan tidak dilengkapi atau dipersiapkan untuk situasi seperti itu.

Bahkan jika itu terjadi, daftar panjang insiden membuktikan ketidakmampuan umum mereka untuk mengendalikan kerumunan besar penggemar sepak bola. Dari 35 bencana olahraga paling mematikan dalam sejarah, 22 (63 persen ) terjadi di pertandingan sepak bola — dengan mudah mengalahkan olahraga paling mematikan kedua bagi penonton (mengemudi mobil balap).

 

Baca juga  : Pohon Tumbang di Banjarmasin, Timpa Pengendara Motor Pasangan Suami Istri

Priceonomics kemudian membuat daftar atau list tragedi kerusuhan yang menyebabkan kematian tidak sedikit di seluruh dunia:

Polisi juga meninggal

Sebelumnya, dalam tragedi berdarah di Kanjuruhan ini, Kepala Polda Jatim Irjen Nico Afinta menyebut 127 orang meninggal dan 180 orang masih menjalani perawatan.

Dia menyebut dari 127 korban meninggal, dua di antaranya merupakan polisi yang bertugas saat kejadian. Dari jumlah itu, 34 orang meninggal saat berada di stadion, sementara sisanya di rumah sakit. (Suara.com)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->