Connect with us

HEADLINE

Tumpang Tindih Jalur Angkot vs Angkutan Feeder Banjarbaru


Kadishub: Angkutan Feeder Tidak Sembarangan Berhenti untuk Turun Naik Penumpang


Diterbitkan

pada

Angkutan feeder Banjarbaru yang diprotes sopir angkot Banjarbaru karena tumpang tindih jalur trayek. Foto : wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tumpang tindih trayek atau jalur lintasan angkutan perkotaan (Angkot) vs angkutan feeder di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan belum menemukan titik terang.

Angkutan pengumpan yang baru saja diluncurkan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru pada 1 September itu masih diprotes para sopir yang tergabung dalam DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banjarbaru.

Sampai saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru mengaku terus mencoba memberikan penjelasan kepada para sopir angkot tersebut.

Baca juga: Memperebutkan Gelar IBA World Super Lightweight Championship, Saksikan ‘Laga Khatulistiwa’ Daud Yordan vs Hernan Leandro Carrizo di MNCTV

Kadishub Kota Banjarbaru Muhammad Mirhansyah. Foto: wanda

Kadishub Kota Banjarbaru Muhammad Mirhansyah mengatakan, sebelumnya puluhan sopir itu meminta agar trayek angkutan feeder yang telah ditetapkan tidak bersentuhan dengan angkutan kota yang telah ada, seperti di jalur angkot trayek Cempaka.

“Kita jelaskan bahwa bulan September ini kan masih uji coba dan sosialisasi,” ujar Kadishub Banjarbaru, Kamis (5/9/2024).

Dijelaskannya bahwa hari ini juga para kru armada angkutan feeder menjalani orientasi, baik pramudi maupun teknisi. “Sementara dengan Organda itu minta rute Cempaka digeser dan kita sepakati Cempaka akan disesuaikan nanti trayeknya,” jelasnya.

Kesepakatan selanjutnya yang juga diambil Dishub Banjarbaru, berkaitan dengan permintaan Organda yang tidak menginginkan ada trayek angkutan tumpang tindih di Jalan Ahmad Yani Kota Banjarbaru.

Baca juga: Terekam CCTV Embat Tiga HP, Dua Lelaki di Banjarmasin Ditangkap Polisi

“Sebenarnya tidak ada tumpang tindih proyek karena trayek angkutan kota yang berjalan selama ini dari Martapura-Cempaka dan Martapura-Martapura Landasan Ulin, sedangkan untuk angkutan feeder tentunya akan berbeda dengan trayek itu,” ungkap Mirhan.

Meski dirinya memastikan tidak ada tumpang tindih proyek, namun kata dia, mau tidak mau angkutan feeder dengan angkutan kota tetap bersinggungan.

“Kenapa tetap bersinggungan, karena trayek feeder ini kan dia sambungan dari Bus Trans Banjarbakula yang ketemunya di Jalan Ahmad Yani. Sehingga mau tidak mau ada bersentuhan dengan Ahmad Yani mungkin sekitar 2 kilometer sampai 5 kilometer,” terang Mirhansyah.

Namun pada prinsipnya, meski bersinggungan di jalur, angkutan feeder tidak sembarangan berhenti untuk turun naik penumpang.

Baca juga: Latihan Kesiapsiagaan Operasi Bentrok Dua Kubu Pasca Pilkada

“Tentunya pemberhentian angkutan feeder dilakukan pada titik-titik yang sudah kita tentukan, sudah ada bus stop atau halte yang akan kita pakai untuk menaikan penumpang,” terang dia.

Lebih lanjut kepada Organda, pihaknya berharap agar mereka juga imbang dengan melengkapi syarat-syarat kendaraan sebagai angkutan perkotaan.

“Seperti ada uji KIR hingga uji trayeknya diurus, kemudian juga tidak keluar dari trayek karena sering kali kita banyak menemukan kasus itu,: sebutnya.

“Saat ini kita masih saling maklum mengingat pendapatan mereka juga harus tetap jalan, namun di sisi lain tolong semua taat terhadap aturan,” tandas Mirhan.

Baca juga: DPRD Banjarbaru Sahkan Raperda APBD Perubahan 2024

Sebelumnya, puluhan sopir yang berada di bawah naungan DPC Organda Banjarbaru mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru untuk menyampaikan aspirasi, Senin (2/9/2024) siang.

“Kita minta supaya dievaluasi ulang, kaji ulang jalur-jalur yang dibuat Dishub karena banyak jalur bersentuhan langsung dengan angkutan yang sudah ada,” ujar Helvin Diansin, Ketua DPC Organda Banjarbaru.

Para sopir angkot meminta agar jalur angkutan feeder yang telah ditetapkan Dishub Banjarbaru itu tidak bersentuhan dengan trayek angkutan umum yang sudah ada.

Baca juga: Harpelnas 2024 Pj Sekda Banjarbaru Dikunjungi Bank Kalsel

Seperti halnya ruas jalan di Kecamatan Cempaka, yang menurut para sopir akan sangat menganggu jika dilewati oleh angkutan feeder, sebab sudah adanya angkutan umum yang mengisi jalur tersebut.

“Kalau namanya feeder atau pengumpan mereka dari dalam ke luar kota, mengangkut dari dalam keluar bukan di jalur angkutan kota, maka kita menghendaki jalur feeder tidak menganggu jalur angkutan yang sudah ada,” tegas dia.

“Ada ada beberapa jalur yang berdekatan dengan jalur Ahmad Yani itu kita tidak menghendaki mereka lewat jalur Ahmad Yani,” tegasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->