Connect with us

Kota Banjarmasin

Tuntutan Sopir Truk Dipenuhi, Feri Penyeberangan di Alalak Dibuka Kembali


Antrean Truk di Kayu Tangi Berkurang, Ongkos Sekali Menyeberang Rp 300 Ribu


Diterbitkan

pada

Truk-truk pengangkut logistik bahan pokok sudah bisa menggunakan feri penyeberangan di Alalak, Sabtu (23/1/2021). Foto: putra

KANALKALIMANTAN.COM,BANJARMASIN – Sempat ditutup selama dua hari karena pihak warga sekitar merasa keberatan atas jalan lingkungan mereka menjadi rusak, kini feri penyebarangan milik swasta di Alalak kembali beroperasional, Sabtu (23/1/2021)

Keputusan pembukaan kembali penyebrangan feri tersebut hasil mediasi dari pemilik feri dan warga sekitar ditengahi oleh pihak Polresta Banjarmasin, Dishub Kota Banjarmasin, dan Polres Batola.

“Sempat kurang lebih tiga jam tadi mediasi antar pihak kepolisian dan warga Batola, hasilnya kini dibuka kembali untuk penyeberangan,” ucap salah satu sopir, Samsuri (35), kepada Kanalkalimantan.com, Sabtu (23/1/2021).

Feri yang bisa memuat 15-16 truk bermuatan logistik ini dikabarkan akan beroperasional selama 24 jam, guna mengurangi kemacetan antrean puluhan truk di jalan Brigjen Hasan Basry, Kayu Tangi, Banjarmasin.

Hal ini berbeda di hari sebelumnya, menurut pengakuan sopir truk, Rendy (42) penyeberangan feri di Alalak hanya beroperasi mulai pukul 08.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Para sopir truk angkutan logistik bahan pokok yang hendak menuju ke wilayah Kalimantan Tengah mengakui kepada Kanalkalimantan.com merugi. Atas biasa penyeberangan feri dan ongkos biaya selama tidak bisa menyeberang sangat memberatkan kantong mereka.

“Biaya penyebrangan yang pendek ini berbeda jauh dengan harga penyebrangan feri di Kotabaru, di sana harga Rp 260 ribu jaraknya jauh, sedangkan ini Rp 300 ribu hanya menyebrang sekitar 50 meter saja,” tutur Azry (32), sopir angkutan muatan bahan bangunan curhat ke Kanalkalimantan.com.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa ongkos jalannya habis untuk kebutuhan sehari-hari saat penutupan penyeberangan feri. “Ongkos sudah habis, terpaksa ngebon ke bos lagi,” tuturnya.


Senada sengan Asroy (37) , sopir expedisi angkutan logistik berupa beras ini juga mengakui kerugiannya. Sedangkan untuk keterlambatan pengiriman tersebut ia mengakui sudah menjelaskan ke pihak ekpedisi.

“Ongkos jalan sudah habis, hanya bisa ngebon ke bos, pihak ekpedisi sudah mengetahui hal ini dan pasrah saja” ungkapnya.

Pantauan kanalkalimantan.com sekitar pukul 17.00 Wita, di sekitar Jalan Brigjen H Hasan Basry yang dipadati penumpukan truk ekpedisi ini sudah berkurang. (kanalkalimantan.com/putra)

 

Reporter : Putra
Editor : Bie

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->