Connect with us

HEADLINE

Usai Dinonaktifkan PPP Banjarbaru, Darmawan Jaya Kabarnya Dilirik oleh Partai Nasdem

Diterbitkan

pada

Darmawan Jaya bersama Nadjmi Adhani saat bertemu ketua DPP Nasdem Surya Paloh beberapa waktu lalu. Foto: Ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinamika politik di Banjarbaru terus bergerak di tengah pandemi Covid-19. Pasca penonaktifannya dari PPP Banjarbaru lantaran keputusannya melanjutkan duet dengan incumbent Wali Kota Nadjmi Adhani, mantan Ketua DPC PPP Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan kabarnya mulai dilirik partai lain.

Setelah ‘karir politik’ Wakil Wali Kota Banjarbaru ini dipadamkan oleh partai berlangbang Kabah melalui Surat Keputusan (SK) DPW PPP Kalsel pada tanggal 15 November 2019 silam, dengan ditunjuknya Subakhi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PPP, Jaya saat ini nyaris tak punya cantolan parpol.

Meski sebelumnya merasa terkejut dengan keputusan itu, tapi Jaya pun akhirnya memilih menerima penonaktifan tersebut tanpa melakukan langkah perlawanan. “Meski ketika itu sempat terkejut atas terbitnya SK DPW PPP, tapi saya bisa memaklumi sebagai bagian ketaatan terhadap organisasi,” katanya kepada Kanalkalimantan.com, Jumat (26/6/2020).

Apalagi, semasa kepemimpinannya di PPP Banjarbaru, Jaya mengatakan berhasil mempertahankan 4 kursi di legisltif pada Pemilu 2019 lalu. Di tengah berkurangnya suara PPP secara signifikan di Kalimantan Selatan. “Tapi bagi saya, banyak jalan untuk melakukan pengabdian. Baik di jalur parpol atau pun lainnya,” katanya.

Terkait kabar bahwa saat ini sedang didekati Nasdem, Jaya mengakui ada komunikasi politik yang intens dengan partai besutan Surya Paloh tersebut. “Tapi komunikasi ini sebatas dukungan Partai Nasdem atas pencalonan kami (Nadjmi-Jaya) di Pilkada Banjarbaru,” dalihnya.

“Tentu saya tidak bisa merasa terlalu percaya diri untuk didekati partai besar seperti Nasdem. Sebab partai tentu memiliki mekanisme dan pertimbangan dalam memilih kadernya,” tambah Jaya.

Gosip bahwa Jaya akan berlabuh ke Nasdem memang santer. Bahkan, bersama Nadjmi beberapa waktu lalu, mereka diterima langsung oleh Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem di Jakarta pada Oktober 2019 lalu. Pertemuan tersebut terjadi, tak berselang lama usai turunnya rekomendasi PPP untuk kubu penantang Aditya Mufti Ariffin-AR Iwansyah.

Dan benar saja, menyusul pertemuan dengan Surya Paloh, beberapa bulan kemudian tepatnya Selasa (21/1/2020), turunlah rekomendasi DPP nomor 003-SI / DPP – NasDem / I / 2020 yang ditanda tangani oleh Ahmad H.M Ali,  selaku Ketua Tim Pilkada Pusat serta Willy Aditya, selaku Sekretaris Tim Pilkada Pusat kepada incumbent Nadjmi-Jaya.

Tak hanya itu, kubungan khusus Jaya dengan Nasdem nampak pada saat pasangan petahana ini diundang khusus menghadiri HUT Nasdem di Jakarta.

Dengan modal 4 kursi di DPRD Banjarbaru, dukungan Nasdem kepada incumbent Nadjmi-Jaya memang menjadi modal cukup signifikan. Pasalnya, kedua tokoh tersebut sama-sama ‘terusir’ dari partai awal yang mendukungnya. Dimana Jaya ditinggal oleh PPP, dan Nadjmi dilangkahi Golkar ketika itu. Meskipun, saat ini partai berlambang beringin tersebut kembali mendukung di Pilkada 2020 pada Desember nanti.

Berawal dukungan Nasdem inilah, pasangan ini melangkah. Hingga kini gelombang dukungan parpol kepada incumbent terus mengalir. Dimulai dengan pernyataan sikap Golkar dan PDI Perjuangan yang pada awalnya mendukung Aditya berpasangan dengan H AR Iwansyah. Kedua partai tersebut kini telah memutuskan untuk merapatkan barisan ke gerbong partai pendukung Nadjmi-Jaya.

Kabar terbaru, Partai Demokrat juga menjatuhkan pilihan ke mereka. Hal ini dikemukakan Ketua DPC Partai Demokrat Banjarbaru, Sumedi, yang mengaku kepemimpinan Nadjmi-Jaya di kota Banjarbaru selama 5 tahun terakhir layak dilanjutkan. “Kita mengarah dukungan ke Nadjmi-Jaya,” katanya, Rabu (26/5/2020) siang.

Sumedi mengakui bahwa keputusan untuk mendukung Nadjmi-Jaya telah bulat, dalam pembahasan internal di DPC Partai Demokrat Banjarbaru. Meskipun begitu, tetap saja keputusan final hingga penerbitan SK merupakan ranah DPP Demokrat.

Dengan merapatnya Demokrat, maka saat ini Nadjmi-Jaya sudah mengantongi 5 partai yang siap membawa mereka kembali di panggung Pilkada Banjarbaru. Ke 5 partai tersebut ialah NasDem, PKS, Golkar, PDIP, dan Demokrat.

Jika ditotalkan dengan perolehan kursi masing-masing partai di DPRD Banjarbaru, pasangan incumbent telah meraup 15 kursi (NasDem 4 kursi, PKS 2 kursi, Golkar 5 kursi, PDIP 3 kursi dan Demokrat 1 kursi) yang mana lebih dari cukup sebagai syarat pencalonan di jalur Parpol. (kanalkalimantan.com/tim)

Reporter : tim
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->