HEADLINE
Viral Kuliner Jengkol Tak Berbau di Teluk Selong Martapura, Lalaan-nya Gurih dan Manis!
KANALAKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Media sosial diramaikan warganet yang heboh kuliner khas Martapura yakni jengkol alias jaring (Sebutan jengkol dalam bahasa Banjar, red) yang diklaim tidak menimbulkan aroma semerbak bagi para penikmatnya.
Para penggemar jengkol alias jaring pun antusias berburu kuliner beraroma khas yang disajikan dengan lalaan (Santan kelapa yang sudah dimasak menjadi minyak, red) di lapak warung D’Jaring Martapura.
Lokasi warung D’Jaring Martapura berada di Jalan Kertak Baru, Desa Telok Selong, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, berdekatan dengan Cagar Budaya Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi Desa Telok Selong.
Warung kecil pinggir jalan yang belakangan viral ini buka sejak pagi hari, mulai pukul 08.00 hingga sore pukul 17.00 Wita. Setiap harinya, warung jengkol milik Wendi ini banyak melayani pembeli dari berbagai penjuru Kalsel.
Baca juga : DKP HSU Gelar Lomba Menu Pangan Lokal Non Beras Jadi Makanan Variatif
Bahkan, pada sore hari ini, sebelum waktu menunjukkan pukul 17.00 Wita, isi keranjang yang biasa disajikan penuh gunungan jengkol tampak kosong ludes dibeli penikmat jaring dengan lalaan.
Pembeli yang tidak kebagian jajanan pasar ini pun harus gigit jari. Padahal mereka telah datang rombongan siap menikmati jengkol sambil melihat pemandangan pinggir sawah yang ada di sekitarnya.
Lisna, misalnya, salah satu penggemar jengkol yang tak sempat mencicipi nikmatnya jajanan pasar warna kecoklatan itu
“Sudah merencanakan dari lama mau ke sini, tapi nanti kapan-kapan lagi ke sini, tapi pagi hari supaya gak kehabisan. Soalnya jengkolnya sudah habis sisa yang balado, jadi bumbunya aja yang dibeli,” ujar Lisna yang datang bersama kerabatnya dari Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (15/11/2022) sore.
Baca juga : Emak-emak Desa Haur Gading Dilatih Bikin Kue
Lisna mengaku memang sudah berniat berangkat dari Pelaihari demi mencicipi kuliner jengkol yang viral di berbagai media sosial yang diikutinya.
“Taunya dari sosial media banyak sekali bilang enak katanya gak bau, di Instagram, Facebook dan banyak teman-teman yang kirim di chat whatsapp. Langsung deh kita ke sini karena juga kebetulan warung ini ternyata dekat sama Cagar Budaya Rumah Banjar Bubungan Tinggi, jadi saya tahu jalannya,” ungkapnya.
Berbeda dengan Lisna yang melihat kabar viral jajanan jengkol ini di berbagai sosial media, ada salah satu pembeli yang berasal dari Desa Anjir Pasar yakni Adi dan Rahmadiah yang datang bersama anak lelakinya Muhammad Aflah.
Adi mengaku sering melewati jalan utama Martapura-Sungai Tabuk-Banjarmasin ini untuk pergi ke Martapura mendatangi sanak keluarganya. Melihat suasananya yang ramai serta terdapat tulisan kuliner jengkol tak berbau akhirnya membawa Adi beserta keluarganya tertarik mencicipi makanan itu.
Baca juga : RSD Idaman Rayakan HKN ke-58 Bersama Anak Penderita Talasemia
“Sering lewat sini dan melihat kok rame terus jadi singgah ikutan juga mencoba, tapi belum tau sih bener tidak bau kah atau gimana, nanti kita liat, kayanya sih tidak bau,” ujar Adi yang duduk bersama anak dan istrinya mencicipi jengkol.
Saat Adi datang sekitar pukul 16.00 Wita, beruntung ia beserta istri dan anaknya berkesempatan mencicipi gurih dan manisnya jengkol lalaan.
“Ini pertama kali mencoba dan memang yang bikin beda itu dari yang lain adalah lalaan-nya gurih sekali, dan manis ditambah dengan jengkolnya pas enak. Insyaallah ke sini lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, sang pemilik warung D’Jaring Martapura, Wendi masih terlihat sangat sibuk melayani pembeli, meski jengkol sudah ludes terjual.
Sesekali dirinya menjawab pertanyaan saat Kanalkalimantan.com mengajukan pertanyaan tentang usahanya itu.
Baca juga : Bangun 4 PLTS Kapasitas 210 MW, PLN Dukung Amazon Penuhi 100 Persen Energi Hijau
Ternyata Wendi sudah merintis usaha ini sejak tahun 2016 silam, kemudian ia terus bertransformasi menjajakan kuliner itu di sosial media. Wendi mengatakan tak ada resep khusus dari dirinya saat mengolah jengkol sehingga tak berbau.
“Kebanyakan orang tertarik apa benar tidak berbau, dan kita suguhkan jengkol yang sebelumnya sudah direndam dan dimasak lama kemudian disandingkan dengan lalaan yang kami masak langsung di sini, sehingga ada sensasi hangatnya,” kata owner D’Jaring Martapura.
Warung jengkol ini pun semakin laris. Dalam sehari Wendi bisa menghabiskan hingga 40 ribu buah jengkol dengan omzet hingga puluhan juta rupiah. Kini ia pun telah memiliki dua orang karyawan dan mereka juga ikut melayani dengan sistem delivery oleh Gojek.
Menemukan warung ini pun tak sulit karena letaknya berada persis di pinggir jalan dengan rombong berukuran 3×3 meter berdinding warna biru. Beberapa tenda juga dibuka untuk pengunjung yang ingin langsung makan di tempat.
Baca juga : Petugas Front Office Pemko Banjarbaru Dibekali Pelatihan Budaya Pelayanan Prima
Untuk harga jengkol yang dijual Wendi sangat bervariasi, jengkol tersebut ada terdiri dari tiga harga, Rp 6 ribu, Rp 11 ribu, dan Rp 15 ribu. Perbedaan harga tersebut dipakai untuk setiap ukuran jengkol yang dijual.
Selain jengkol, Wendi juga menjual makanan dan cemilan khas Martapura lainnya seperti patah, tapai, hingga jajanan manis seperti ulatih dan kacang gula merah. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pemegang Kursi DPRD Banjarbaru Terima Bantuan Keuangan Parpol, Satu Suara Dihargai Rp14 Ribu
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Juara di Singapore Open Dance Championship 2024, Frem Harumkan Nama Indonesia
-
pilkada 20243 hari yang lalu
Kenakan Jaket Putih, H Saidi Mansyur dan H Said Idrus Jalani Debat Publik Kedua
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Kembali Tak Datang, KPK Sebut Peluang Jemput Paksa Paman Birin
-
pilkada 20243 hari yang lalu
Diserang Secara Personal, H Saidi Mansyur Tunjukkan Kedewasaan pada Debat Publik Kedua Cabup Banjar
-
pilkada 20242 hari yang lalu
Bawaslu Kalsel Segera Plenokan Dugaan Pelanggaran Paslon Syaifullah-Habib Ahmad